Prof Dr As Sayyid Habin Thoriq Al Husaini : Radikalisme Lebih Berbahaya dari Covid-19

- 9 Januari 2022, 18:36 WIB
Radikalisme Lebih Berbahaya Dari Covid-19
Radikalisme Lebih Berbahaya Dari Covid-19 /Sri Yatni/

Cobalah dipikir-pikir, dengan perbedaan jari menjadikan kita mudah mengangkat beban, mengambil makanan, minuman dan aktivitas lainnya. Coba bayangkan kalau jari Telunjuk dan Jempol sama panjangnya maka yang terjadi adalah kesusahan. 

Baca Juga: Bisa Punya Rumah, Siapa Saja yang Bisa Ikut Program Tapera?

“Itulah kuasa Allah SWT yang ditunjukan didunia dengan perbedaan, jangan sampai kita memaksakan sesuatu agar sama semua,” tegas Habib Thoriq.

Senada, Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH melihat paham radikalisme yang mengatasnamakan agama saat ini telah menjadi musuh bersama bagi hampir semua bangsa di dunia. Radikalisme agama menjadi sebuah fenomena yang semakin marak dalam beberapa akhir tahun ini, bahkan berujung pada terorisme. 

Narjo mengatakan pergerakan radikalisme sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan tidak ada tanda-tanda radikalisme akan surut. Sebaliknya, perkembangan terbaru tidak hanya menunjukkan bahwa radikalisme tetap menjadi masalah besar bagi dunia, tetapi masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Baca Juga: Atta Halilintar Sedih Curhat Tentang Kerinduannya Kepada sang Ibu, Nasihat Geni Faruk Bikin Menangis

Salah satu indikasinya adalah kemunculan kelompok atau organisasi-organisasi keagamaan yang hobi menggunakan cara-cara kekerasan dalam menjalankan misinya. Lebih dari itu, buah nyata dari penyebaran radikalisme bisa dilihat dari aksi-aksi terorisme yang dilancarkan oleh para kelompok radikal tersebut.

Kelompok Islam radikal kemudian banyak direspon oleh berbagai kalangan, termasuk oleh beberapa ormas Islam Indonesia. Salah satu ormas yang paling aktif dalam meng-counter paham radikal adalah Nahdlatul Ulama (NU).

NU merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia yang memiliki banyak pengikut dari kalangan tradisionalis yang masih setia menjaga tradisi-tadisi Islam. Sehingga tidak mengherankan ketika kelompok Islam radikal menyerang tradisi-tradisi keagamaan Islam, maka NU sebagai “penjaga” tradisi berada pada barisan paling depan untuk melawan kelompok Islam radikal.

Baca Juga: Gilang Dirga dan Istri Gelar Syukuran 4 Bulan Kehamilan, Menanti Baby G!

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x