KABAR TEGAL - Dosen Global University Lebanon Prof Dr As Sayyid Habib Thoriq Al Husaini menandaskan, bahwa virus radikalisme dan terorisme merupakan penyakit yang lebih berbahaya dari Covid-19.
Terbukti radikalisme dan terorisme selain membunuh teman sebayanya, keluarga, juga membawa petaka berupa kehancuran suatu negara.
Hal tersebut disampaikan Habib Thoriq saat menjadi pembicara pada Seminar Internasional “refleksi moderatisme Aswaja sebagai penangkal radikalisme dalam beragama di Islamic Center Brebes, Sabtu 8 Januari 2022.
Baca Juga: Kapolda Jateng Apresiasi Pemanfaatan Serak Jawa Sebagai Pembasmi Hama Tikus
Habib Thoriq mengkisahkan, di negara Etiopia telah terjadi seorang pemuda ekstrem yang menganut paham Wahabi rela membunuh ibunya, gara-gara ibunya memperingati Maulid Nabi.
Perilaku kejam tersebut dilakukan karena menganggap merayakan peringatan maulid Nabi hukumnya haram.
Maka dia wanti-wanti kepada peserta seminar untuk menjaga para pemuda, pemudi, anak-anak agar terhindar dari paham radikalisme dan terorisme.
Yakni dengan cara mempelajari dalil-dalil Ahlussunah wal jamaah (Aswaja) demi mencapai keselamatan bersama. Dengan keyakinan Aswaja maka akan berperilaku adil, moderat dan tidak semena-mena.
Thoriq juga menceritakan bagaimana kekuasaan Allah yang ditunjukan dengan perbedaan jari-jari manusia, yang tidak sama panjang.