Perubahan Kriteria Hilal MABIMS, Idulfitri NU dan Muhammadiyah Diprediksi Jatuh di Hari yang Sama

29 April 2022, 01:04 WIB
Prediksi hilal antara NU dan Muhammadiyah akan jatuh di hari yang sama /Ilustrasi PMJNews/

KABAR TEGAL - Seperti yang telah diketahui bahwa penetapan bulan baru dalam kalender hijriah dapat dilakukan dengan beberapa metode.

Pasca Majelis Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan singapura (MABIMS) merubah kriteria hilal, penetapan bulan baru kalender Hijriah pun turut menyesuaikan.

Organisasi islam yang ada di Indonesia sendiri menggunakan setidaknya dua metode yang berbeda, Nahdatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyatul hilal sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode hisab.

Mengutup dari laman resmi NU Online Jumat, 1 April 2022, ketua Pengurus Besar (PB) NU Yahya Cholil Staquf menjelaskan metodenya.

Baca Juga: Kapan Hilal Lebaran Tahun 2022 Terlihat? Ini Prediksi Kemenag

"NU dalam menentukan awal bulan menggunakan metode rukyatul hilal bil fi'li atau langsung melihat apakah hilal sudah terbit dengan melihat ufuk secara langsung, tidak melalui hisab," ujarnya.

Sementara Muhammadiyah menggunakan metode hisab yang mana adalah perhitungan astronomis dalam menentukan posisi bulan sebagai tanda awal bulan.

"Menurut pedoman hisab Muhammadiyah, dalam hisab, tidak hanya digunakan untuk menentukan bulan puasa, namun juga digunakan sebagai penentu waktu sholat, waktu haji, idul fitri dan waktu pelaksanaan sholat gerhana," jelasnya dikutip dari Berita Diy 30 Maret 2022.

Setelah memenuhi tiga sarat, metode hisab dapat digunakan secara presisi dan tanpa khawatir dengan cuaca ketika melihat hilal.

Sehingga Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah atau idulfitri bertepatan pada 2 Mei 2022.

Adapun tiga syarat yang diterbitkan di laman Muhammadiyah tersebut adalah terjadi ijtimak atau konjungsi, konjungsi terjadi sebelum matahari tenggelam dan ketika matahari terbenam, piringan atas bulan berada di atas ufuk.

Baca Juga: 101 Titik Pantauan Hilal Ramadhan 2022, Salah Satunya Pantai Alam Indah Kota Tegal

Konjungsi dalam astronomi dapat diartikan "sejajar", dalam hal ini konjungsi berarti kesejajaran bulan dan matahari dilihat dari bumi untuk menentukan awal bulan baru dalam kalender Hijriah.

Dalam kriteria penentuan hilal awal bulan Hijriah MABIMS sebelumnya adalah ketinggian 2 derajat, elongasi 3 derajat, dan mur bulan 8 jam. Kemudian diubah menjadi ketinggian 3 derajat, elongasi 6,4 derajat.

Elongasi sendiri adalah sudut dua benda langit dilihat dari bumi. Dalam upaya melihat hilal berarti sudut antara bulan dan matahari.

Namun NU dan Kementerian Agama tetap akan melakukan rukyatul hilal dan sidang isbat pada 1 Mei 2022. dikutip dari bertiadiy.pikiranrakyat, 22 April 2022.

Meskipun pada hari rukyat 29 Ramadhan 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah indonesia sudah di atas ufuk dan di atas kriteria baru MABIMS yaitu di atas 3 derajat, dikutip dari Kemenag.go.id, Senin 18 April 2022.

Baca Juga: Penampakan Hilal Awan Bulan Jumadil Awal 1443 Hijriyah di Wilayah Indonesia

Berdasar perubahan kriteria hilal MABIMS di atas maka hari idulfitri NU, Muhammadiyah dan pemerintah (dalam hal ini kemenag) di Prediksi jatuh tepat di hari yang sama.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler