Contoh Teks Khutbah Idul Adha Singkat Terbaru 2022, Tema: Ibadah Haji Perjalanan Menuju Kemenangan Umat Islam

- 8 Juli 2022, 08:00 WIB
Teks Khutbah Idul Adha singkat terbaru 2022 tema
Teks Khutbah Idul Adha singkat terbaru 2022 tema /Pexels.com/Haydan As-soendawy/

Semua bagian dari perjalanan ibadah haji, menjadi pelajaran untuk kehidupan yang lebih baik, setelah melalui kesulitan sebelumnya. Sejak awal mula ibadah haji diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, pada zaman Nabi Ibrahim –’alaihissalam-, dijadikan sebagai sebab untuk kemakmuran Kota Makkah. Allah Ta’ala meminta kepada Nabi Ibrahim –’alaihissalam– agar menyerukan kewajiban ibadah haji ini kepada seluruh umat manusia, namun bukanlah perkara mudah, karena tempat itu belum dihuni oleh seorang pun kecuali mereka, hingga akhirnya Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka jalan agar seruan ini didengar oleh seluruh umat manusia dan memenuhi panggilan haji dari seluruh pelosok negeri. Amalan-amalan ibadah haji menjadi cerminan sikap yang kuat untuk keluar dari permasalahan hidup, menuju ketenangan, bahkan kemenangan. Tawaf, sa’i, wukuf, bermalam di padang Muzdalifah, melontar jamrah, hingga tahalul, kesemua ini menjelaskan tentang kerja keras, dibarengi oleh kekhusyukan yang dalam dengan dzikrullah, serta sifat tawakal kepada Allah Rabbul ‘Izzah, agar mendapatkan petunjuk buat mengarungi hidup yang lebih baik lagi. Tujuan akhirnya, yaitu haji mabrur, imbalannya surga Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana hadits Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam-:

“…dan haji yang mabrur, tidak ada balasannya kecuali hanya surga”. (HR. Bukhari-Muslim).

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat yang Dikasihi oleh Allah,

Ibadah haji juga mengajarkan tentang jalan kemenangan, nilai-nilai amalan haji menunjukkan kepada hal ini, yaitu:

1. Kedisiplinan waktu dan tempat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan pelaksanaan ibadah haji hanya pada waktu yang khusus, yaitu tanggal 8 hingga 13 Dzulhijah, dan bukan sepanjang tahun, bahkan niat ihram untuk berhaji juga dibatasi hanya pada bulan-bulan haji, yaitu bulan Syawal, Dzulkaidah, dan Dzulhijah. Tempat pelaksanaan ibadah haji juga khusus, yaitu Tanah Suci Makkah, Mina, dan Padang Arafah, bukan di seluruh masjid atau tempat selain ini. Kedisiplinan, menjadi salah satu syarat buat sebuah bangsa meraih kemenangan, perbandingannya kepada sebuah pasukan perang, tidak akan memenangkan pertempuran tanpa kedisiplinan. Allah berfirman di dalam QS al-Anfal ayat 45:

يٰأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللّٰـهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Wahai orang-orang beriman, apabila kamu memerangi pasukan musuh, maka berteguh hatilah kamu, dan sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung”.

Perjalanan ibadah haji menjadi simbol kesabaran tingkat tinggi. Tawaf, sa’i, melontar jamrah, semua ini memerlukan kesabaran yang banyak, bahkan ibadah shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, bersama dengan jutaan kaum muslim, harus dijalankan dengan penuh kesabaran agar tetap bisa khusyuk. Berhaji tanpa kesabaran, sama dengan menghilangkan kenikmatan menjalankannya, karena pelaksanaan ibadah haji, khususnya pada zaman seperti sekarang ini, hanya dapat dirasakan kelezatannya oleh orang-orang yang bersabar.

Kesabaran, juga menjadi nilai utama yang harus dipenuhi oleh suatu bangsa untuk maju dan menang, kesabaran di dalam menjalankan program-program pembangunan mental atau fisik, kesabaran di dalam menghadapi persaingan bangsa-bangsa lain, kesabaran di dalam menjaga nilai-nilai kebaikan dan memerangi segala bentuk penyimpangan, di bidang akidah, pendidikan, pemikiran, hingga moral. Allah berfirman di dalam QS al-Sajdah ayat 24:

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah