Contoh Teks Khutbah Idul Adha Singkat Terbaru 2022, Tema: Ibadah Haji Perjalanan Menuju Kemenangan Umat Islam

- 8 Juli 2022, 08:00 WIB
Teks Khutbah Idul Adha singkat terbaru 2022 tema
Teks Khutbah Idul Adha singkat terbaru 2022 tema /Pexels.com/Haydan As-soendawy/

“Bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan kurban, supaya mereka menyebut nama Allah atas binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepadaNya …”

Gema puja dan puji, menjadi alunan dzikir kepada Allah Rabbu al-‘Izzah, pada hari bahagia, hari bergembira dan bersuka cita.

Ma’asyiral Musliminwal Muslimat Hafizhakumullah,

Ribuan tahun lalu, seorang lelaki membawa istri dan anaknya ke sebuah lembah tiada berpenghuni, lembah yang tandus nan gersang. Harapan besar mengisi relung hati lelaki taat ini, agar Allah Sang Maha Pengasih memberi jalan petunjuk yang terbaik bagi mereka, namun ternyata ujian dariNya masih berlanjut, Allah memerintahkan kepadanya agar meninggalkan anak dan istrinya di tempat itu. Allah menyimpan baginya sebuah rahasia kemuliaan, tersembunyi di dalam rasa pahit kepatuhan, atau getirnya ketundukan kepada Pencipta seluruh makhluk. Lelaki itu seorang nabi, bahkan rasul mulia utusan Allah, yaitu Ibrahim al-Khalil, istrinya wanita salehah yaitu Hajar, putranya anak patuh, yaitu Ismail -‘alaihimussalam-, lembah itu disebut Makkah, lokasi tempat tinggal mereka, yaitu di samping Ka’bah yang belum terbangun.

Penggalan sejarah yang pada akhirnya berbuah manis, lembah gersang tadi berubah menjadi kota yang paling ramai saat ini, kegigihan ibunda Hajar buat menyelamatkan putranya menghasilkan sumur zamzam yang tidak akan pernah kering, kesabaran Nabi Ibrahim bersama putranya, Nabi Ismail, untuk membangun Ka’bah, berujung kepada sebuah perjalanan suci yang diwajibkan atas seluruh umat manusia, ibadah haji. Allah berfirman di dalam QS. al-Hajj ayat 27:

وَأَذِّن فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ

“Maka, serukanlah kepada seluruh umat manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai onta yang datang dari segenap penjuru yang jauh”.

Ibadah haji telah diwajibkan sejak zaman Nabi Ibrahim –’alaihissalam-, kemudian berlanjut hingga kepada nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wasallam-, sehingga menunjukkan kepada kemuliaan ibadah ini. Berhaji, bukan perjalanan wisata yang menghambur-hamburkan uang tanpa kegunaan, bukan pula pameran kekayaan atau gelar kepada orang lain yang belum melaksanakan, melainkan perjalanan suci untuk mencapai kemenangan, atas nafsu kemewahan atau sifat angkuh sebagai makhluk termulia ciptaan Allah. Ibadah haji, menjadi pelajaran buat usaha menumbuhkan harapan kepada Allah, di tengah himpitan beban hidup yang serba sulit, seperti yang telah pernah dialami oleh keluarga Nabi Ibrahim –’alaihissalam-, macam-macam ujian yang menghadang, yaitu kemiskinan, kesendirian, kesedihan, dan lain sebagainya.

Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamdu

Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia,

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah