Contoh Teks Khutbah Idul Adha Singkat Terbaru 1443 H, Tema: Ibadah Berkurban Membangun Insan Beriman

- 6 Juli 2022, 11:34 WIB
Contoh Teks Khutbah Idul Adha Singkat Tema: Ibadah Berkurban Membangun Insan Beriman
Contoh Teks Khutbah Idul Adha Singkat Tema: Ibadah Berkurban Membangun Insan Beriman /pixabay.com/Makalu/

Saat ini Jama’ah haji dari  seluruh penjuru dunia sedang menyelesaikan manasik haji di tanah suci. Setelah menyelesaikan wukuf di Arafah, mereka menuju ke Mina untuk mabid dan melempar jumrah. Semoga haji mereka mabrur dan kembali ke daerah dan keluarganya masing-masing dengan selamat. kepulangannya ke tanah air membawa bangsa ini semakin religius.

Bagi yang tidak menjalankan ibadah haji, maka Ibadah utama pada hari ‘Idul Adha ini adalah menyembelih binatang qurban. Rasulullah menekankan kepada umatnya yang mampu untuk menyembelih binatang qurban dengan sabdanya:

من كان له سعة ولم يضح فلا يقربن مصلا نا

Barang siapa mempunyai kemampuan berkurban, tetapi tidak melakukannya, maka janganlah mendekat tempat shalatku” (HR Ahmad ibn Majah dari Abi Huarairah)

Syariah Qurban tidak bisa dilepasakan dari peristiwa pada zaman nabi Ibrahim dan Ismail. Perintah Qurban yang  diterima nabi Ibrahim ‘alaihisalam diterangkan di dalam surat Ash-shooffaat ayat 102

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”.

Nabi Ibrahim Ibrahim AS adalah nabi yang mendapat sebutan abul ambiya ( bapaknya para nabi). Dalam Idul adha ini kita meneladani pengalaman dan pengalaman keluarga Ibrahim yang penuh dengan cobaan, pengorbanan, ketabahan dan keikhlasan. Ibrahim amat merindukan hadirnya anak sebagi keturunanya. Dan setelah anak itu diberikan oleh Allah, diujilah Ibrahim, akankah kecintaanya kepada Alloh terkalahkan oleh cintanya kepada anak yang lama  ia nantikan itu?. Ternyata tidak. Ibrahim lulus  dari ujian Allooh yang berat.

Dalam ayat tadi digambarkan bagaimana Ibrahim melakukan komunikasi yang amat baik dengan anaknya ( Ismail ). Menunjukkan betapa Ibrahim memiliki keluarga dengan hubungan yang terjaga dengan baik , antara orang tua dan anak tidak ada kendala komunikasi sebagi proses pendidikan anaknya. Dan yang menajubkan adalah jawaban Ismail yang menunjukkan gambaran sorang anak yang selalau terdidik dalam kimanan kepada Allah dengan  begitu baiknya.

Mudah-mudah kita mampu meneladani keluara Ibrahim. Sebagai orang tua menjadi orang tua yang baik. Yang senantiasa medidikkan keimanan kepada anak anak kita, sehingga menjadi anak yang beraqidah islam dengan kokoh. Tidak akan kita biarkan anak – anak kita tercemari oleh ajaran-ajaran yang menjauhkan kita dari hidayah Allah.  Kita akan didik anak-anak kita menjadi anak yang sholeh, anak yang pintar dan berbudi pekerti luhur serta menjadi generasi penerus yang mampu membawa kemajuan ummat dan bangsa kita tercinta.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x