KABAR TEGAL - Mungkin banyak yang bertanya-tanya pada usia berapakah rezeki, dan nasib seseorang bisa diketahui atau bisa diraih dalam hidupnya.
Nantinya di usia ini, anda akan bisa menentukan rezeki dan nasib yang Anda harapkan dalam perjalanan hidup.
Mbah Moen mengatakan bahwa rezeki, kesehatan, serta nasib seseorang itu sendiri, ditentukan dari usia yang sedang manusia jalani.
Oleh karenanya tegas Mbah Moen, jangan sia-siakan fase umur ini, karena rezeki, nasib, dan kesehatan kita ditentukan pada umur tersebut.
Usia merupakan sesuatu pemberian Allah kepada setiap manusia, yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Dilansir dari PortalSulut-PikiranRakyat, Mba Boen berpesan pada umur ini rezeki, kesehatan, dan nasib seseorang ditentukan, jangan lewatkan.
Dalam sebuah ceramah agamanya, KH. Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen, membeberkan tentang rahasia dari rezeki dan nasib yang ditentukan melalui usianya.
Lantas, usia berapakah yang dimaksud Mbah Moen yang menentukan rezeki, kesehatan, serta nasib seseorang?
Mbah Moen mengungkapkan dalam sebuah ceramahnya, bahwa setiap orang punya tujuh tahapan hidup yang mesti dilalui.
Baca Juga: Klasemen Sementara Piala Presiden 2022: Ada 8 Klub yang Lolos di Babak Perempat Final
Fase pertama, kita yang belum lahir bakal hidup di punggung bapak.
Fase kedua, hidup dalam kandungan ibu.
Fase ketiga, manusia pun lahir ke dunia.
Fase keempat, tatkala manusia meninggal maka ia pun memasuki alam barzakh.
Fase kelima, yakni hidup di alam mahsyar.
Fase keenam, yakni hari pembalasan.
Fase terakhir, kita pun dimasukkan ke neraka atau surga.
Dalam hal itu pula, usia manusia tidak lepas hubungannya dengan rahasia angka 7.
Baca Juga: LOWONGAN KERJA BUMN Tahun 2022, Berikut Informasi lengkap dengan Cara Pendaftarannya
“Setiap umur bertambah 7 tahun pasti berubah,7 tahun masa anak-anak, kalau sudah 7 harus sekolah. 7 tahun selanjutnya harus sekolah lanjutan. 7 tahun lagi harus sekola tinggi,” tegas Mbah Moen.
Selanjutnya saat memasuki usia 28 tahun, yang merupakan perhitungan tujuh dikali empat, merupakan usia untuk memasuki bahtera rumah tangga.
“Memasuki 7 tahun kemudian, yakni usia 35 tahun, kita hendaknya sudah punya pekerjaan,” kata Mbah Moen.
Sebab bila belum punya sumber penghasilan, maka kita bisa dibilang kurang handal dalam mencari kerja.
“Sekarang sudah umur 28 ditambah 7 berarti 35, harus punya pekerjaan. Ada orang umur 35 belum punya pekerjaan, memang tidak begitu bisa bekerja,” ujar Mbah Moen.
Kemudian tatkala mencapai usia 42 tahun, secara finansial kekayaan seseorang sudah bisa ditentukan.
Bila ternyata belum kaya, maka mungkin saja bukan jalan hidupnya untuk hidup kaya.
Lebih lanjut 42 ditambah 7, yakni usia 49 tahun. Ini adalah usia penghabisan kata kyai dari Rembang, Jawa Tengah tersebut.
Masa selanjutnya yakni lansia, yaitu usia 49 ditambah 7, yakni usia 56 tahun.
Pada usia 63, almarhum Mbah Moen mengutarakan orang tersebut mati pantas, tapi hidup juga masih pantas. Sekiranya seseorang masih hidup di usia 63, maka ia diberikan umur panjang oleh Allah.
Begitulah seterusnya, Sampai mencapai usia 77 tahun, perhitungan umur pun akan dihitung lagi dari awal kata Mbah Moen.***