Mahasiswa Unri Alami Trauma : Bagaimana cara Mengatasi Trauma Pelecehan Seksual?

10 November 2021, 05:05 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual. /PIXABAY

KABAR TEGAL - Seorang mahasiswi Universitas Riau (Unri) berinisial L diduga mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh pembimbing skripsi yang juga adalah seorang dekan fakultas di kampusnya, SH. 

Menurut L, pelecehan terjadi pada 27 Oktober 2021 sekira pukul 12.30. Sebenarnya L telah mengadukan perbuatan SH kepada salah satu dosen. Namun, pengakuannya tak dianggap sesuatu yang berarti dan lebih membela pelaku atas dasar kekhilafan.

Tidak tinggal diam, L memberanikan dirinya untuk speak up agar mendapatkan keadilan. Dirinya menceritakan secara detail kejadian yang menimpanya dan diunggah ke akun Instagram komahi_ur pada 4 November 2021. Dirinya setuju kesaksiannya ditonton publik.

Baca Juga: Anak Dibawah Umur Jadi Korban Pelecehan Seksual di Masjid

L mengaku trauma dan takut atas pelecehan yang dialaminya. Terlebih pelaku telah berdalih bahwa pelecehan yang dimaksud L hanyalah perlakuan yang menganggapnya seperti anak sendiri.

“(tindakan SH) membuat saya terhina, terkejut, badan saya lemas. Saya ketakutan, setelah saya dorong badan Pak SH  mengatakan ‘ya sudah kalau gak mau’”, jelas L.

Setelah itu dirinya langsung lari dari tempat kejadian. “Saya merasa sangat dilecehkan oleh Bapak SH. Saya mengalami trauma berat atas perlakuan yang tidak pantas,” jelanya dalam video akun komahi_ur.

Baca Juga: Seorang Make Up Artis Diduga Lakukan Pelecehan Seksual kepada Pramugara

Trauma yang dialami L bukanlah masalah sepele, ditambah pelaku yang terus membela diri dan melaporkan balik korban. Langkah-langkah yang diambil L sudah tepat dengan bercerita dan berani speak up agar korban pelecehan seksual lainnya berani dan tidak diam menyimpan lukanya.

Korban trauma pelecehan seksual harus mendapat perlindungan dan dijamin sembuh dari traumanya. Lalu apa saja yang perlu dilakukan agar sembuh ?

Cara mengatasi trauma pelecehan seksual

Korban pelecehan seksual tentu akan mengalami trauma psikologis. Tidak mudah bagi korban, ketakutan dengan dunia luar termasuk judgement dari masyarakat serta menyalahkan diri sendiri selalu menjadi musuh besar pada dirinya.

Baca Juga: Kopi Kenangan Berikan Klarifikasi Terhadap Dugaan Kasus Pelecehan yang Dialami Selebgram Dinda Shafay

Dilansir dari laman Verywell Mind, berikut beberapa cara dan bantuan yang harus diberikan kepada korban yang mengalami trauma pelecehan seksual.

1. Ceritakan kepada orang yang dirasa dapat memberi dukungan

Ceritakan kepada seseorang yang dianggap dapat memberikan rasa aman dan menghargai perasaan anda. Bercerita dengan seseorang dapat mengurangi tekanan, selain itu akan mendapatkan feedback solusi untuk langkah selanjutnya.

2. Menulis buku harian

Tuliskan pengalaman anda, jelaskan bagaimana pelechan seksual terjadi dan pengaruhnya terhadap mental dan sikap. Tidak masalah meluapkan segala emosi, tuliskan apa yang belum berani anda katakan. Menulis buku harian dapat membantu anda memahami apa yang telah terjadi pada anda tanpa ada yang harus ditutup-tutupi.

3. Berhenti menyalahkan diri sendiri
Pelecehan yang menimpa anda bukanlah kesalahan diri sendiri.

Kejadian tersebut memang tidak bisa anda kendalikan. Jangan merasa malu ataupun bersalah. Karena orang yang harus disalahkan adalah pelaku. Tetap fokus pada fakta dan ambil tindakan untuk melaporkan pelaku atas kesalahannya.

Baca Juga: Bejat! Bocah 10 Tahun di Tegal Diperkosa Ayah Kandung Hingga Lima Kali

4. Tinggalkan masa lalu

Bagian penting dari penyembuhan trauma adalah meninggalkan masa lalu dan mencari hal baru. Temukan hobi yang dapat membuat anda berkembang. Tetaplah positif dengan hal-hal dalam hidup anda.

5. Jadikan pengalaman untuk membantu korban lainnya

Apa yang telah anda alami pasti menjadi pelajaran bermakna bagi korban lain. Speak up, menuliskan pengalaman pada blog, atau membuat kelompok pendukung pada korban pelecehan seksual. Kuncinya menjadikan pengalaman negatif menjadi sesuatu yang positif dan membangun ketahanan diri.

6. Cari konselor

Mencari pendamping profesional untuk membantu anda sembuh dari trauma. Jangan malu untuk datang pada psikolog demi kesehatan mental anda. Psikolog akan membantu anda mengatasi kecemasan dan trauma.

Baca Juga: Oknum Polisi Perkosa Remaja di Polsek, Ahmad Sahroni: Benar-benar di Luar Nalar dan Keterlaluan!

7. Terima apa yang terjadi

Artinya memvalidasi pengalaman anda. Jangan meremehkan apa yang anda alami atau membuat pelaku beralasan dan menghindar. Biarkan emosi meluap dan tak perlu memendam luka dan kemarahan. Selain itu anda bisa melakukan do’a, meditasi , yoga untuk mengurangi stres.

Trauma atas pelecehan seksual tidak boleh diabaikan, penting bagi korban untuk menemukan cara yang sehat dan menghadapi emosi. Pendampingan pada korban sebaiknya tetap dilakukan agar korban merasa terlindungi.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler