Bupati Tegal Tantang Pengurus IBI Tekan Angka Kematian Ibu Hamil

- 16 November 2020, 15:50 WIB
Bupati Tegal Umi Azizah bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tegal di Gedung IBI Kabupaten Tegal, Sabtu (14/11/2020) pagi.
Bupati Tegal Umi Azizah bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tegal di Gedung IBI Kabupaten Tegal, Sabtu (14/11/2020) pagi. /

KABAR TEGAL - Meningkatnya kasus kematian ibu hamil saat melahirkan di tahun 2020 ini menjadi keperihatinan sendiri bagi Bupati Tegal Umi Azizah. Di mana pada tahun 2020 dari bulan Januari sampai dengan September terdapat 23 kasus. Untuk itu, Umi menitip pesan kepada pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tegal untuk menekan angka kematian ibu hamil.

“Kiranya, kasus kematian pada ibu hamil dan melahirkan ini harus menjadi perhatian serius, karena baru berjalan satu semester, jumlah kematiannya sudah melebihi akumulasi kasus satu tahun kemarin,” kata Umi saat acara Musyawarah Cabang ke 8 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tegal di Gedung IBI Kabupaten Tegal, Sabtu (14 November 2020) pagi.

Lebih lanjut, Umi menuturkan IBI sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk kesehatan reproduksi perempuan juga harus dapat berperan lebih dalam meningkatkan mutu layanan kebidanan, termasuk pelayanan program keluarga berencana.

Baca Juga: Tergoda Kecantikan, Seorang Ayah Cabuli Anak Tirinya Hingga Hamil 5 Bulan

Karena Umi memandang, kematian bayi dan ibu hamil bukan semata-mata masalah kesehatan. Banyak faktor lain memengaruhi kematian bayi dan ibu, termasuk pendidikan dan pendapatan keluarga. Gizi ibu yang kurang selama kehamilan dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu atau kesanggupannya membeli bahan makanan yang dibutuhkan.

Umi juga menyampaikan di era modern seperti ini terdapat tantangan sendiri bagi IBI ke depan. Salah satunya adalah harus mampu mendorong penyediaan informasi serta kemudahan akses layanan kesehatan yang ada seperti, memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi yang secepatnya harus menjadi bagian dari budaya kerja para bidan di komunitasnya, di lingkup pelayanannya.

Menurutnya, meskipun di era modern masih terdapat ibu hamil yang melahirkan dalam perjalanan menuju fasilitas layanan kesehatan dan berisiko tinggi pada keselamatan ibu dan bayi.

Baca Juga: Terpengaruh Obat Terlarang, Remaja Ini Tega Aniaya Orang Tua Kandungnya

“Seharusnya kondisi ini tidak perlu terjadi jika ada pemahaman yang baik di lingkungan keluarganya, dimana suami dan anggota keluarga lainnya juga harus siap mengantar ibu hamil jika sudah waktunya bersalin. Dan suami hendaknya bisa menghentikan kebiasaan merokoknya untuk mencegah istri yang hamil terpapar asap rokok. Biaya untuk membeli rokok dapat dialihkan untuk memperbaiki gizi ibu hamil dan janin yang dikandungnya,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x