Kesenian Kuda Lumping Meriahkan Festival Seni dan Budaya di Jatinegara Kabupaten Tegal

- 4 Agustus 2023, 17:54 WIB
Penampilan kesenian kuda lumping yang memeriahkan Festival Seni Budaya dalam rangka Tilik Desa Bupati 2023 di Desa Luwijawa, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Selasa, 1 Agustus 2023.
Penampilan kesenian kuda lumping yang memeriahkan Festival Seni Budaya dalam rangka Tilik Desa Bupati 2023 di Desa Luwijawa, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Selasa, 1 Agustus 2023. /Istimewa/

KABAR TEGAL - Kesenian kuda lumping memeriahkan Festival Seni Budaya dalam rangka Tilik Desa Bupati 2023 di Lapangan Desa Luwijawa, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Selasa, 1 Agustus 2023.

Festival Seni dan Budaya yang diselenggarakan oleh Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) dan Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT) tersebut diikuti 18 peserta dari 17 desa se Kecamatan Jatinegara.

Sejumlah kepala desa se-Kecamatan Jatinegara hadir dalam Festival Seni dan Budaya mendampingi para penampil yang mewakili dari masing-masing desa.

Baca Juga: Bangga! Atlet Sepatu Roda Putri Kota Tegal Raih Perunggu di Porprov Jateng XVI

Beberapa penampilan yang disuguhkan yakni, terbang jawa, hadroh, kuda lumping, tari-tarian, kasidah, rebana, calung, tembang tegalan rok, kuntulan, dan kesenian sintren.

Dari beberapa kesenian yang ditampilkan, yang membuat pengunjung kaget dan menggemparkan yakni kesenian kuda lumping dari dua desa. Yakni Desa Sumbarang dan Desa Kedungwungu.

Usai penampilan hadroh dari dari Desa Mokaha, sejumlah warga dari Desa Sumbarang bergerumul di depan panggung besar. Mereka membawa 8 buah kuda lumping. Dengan diiringi tergang kencer, 8 orang tiba-tiba tak sadar dan menaiki kuda lumping tersebut.

Baca Juga: Persekat Bakal Dirikan Training Center Academy, Upaya Cetak Pemain Sepak Bola Berkualitas

Pengunjung pun kaget. Namun sebagian banyak dari pengunjung justru merangsek kedepan ingin melihat kuda lumping yang dikenal dengan kuda lumping janturan. Mereka yang naik kuda lumping pun keliling. Tampak mereka menari-nari tidak jelas.

Di sela-sela penampilan, mereka melepaskan kuda lumpingnya dan atraksi dengan cambuk. Sejumlah pemimpin kesenian tersebut mencambuki para penaik kuda lumping itu. Tak lama kemudian mereka tersadar.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x