KABAR TEGAL - Naiknya harga kedelai secara nasional membuat para perajin tempe dan tahu di beberapa daerah memilih untuk mogok produksi.
Namun berbeda dengan produsen tempe asal Desa Munjungagung Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Ibu Fathiroh.
Fathiroh mengatakan bahwa ini adalah kenaikan harga kedelai yang kedua setelah pandemi Covid-19 sejak awal 2020 lalu.
Menurutnya, sebelumnya harga kedelai hanya berkisar Rp 9.600 per kilogram, sekarang mencapai Rp 12.250 per kilogramnya.
"Ini adalah kali kedua harga kedelai naik tinggi. Awal ada corona itu udah naik, tinggi juga. Sekarang naik lagi, " ungkapnya saat ditemui Kabartegal di rumahnya pada Selasa 22 Februari 2022.
Fathiroh memilih untuk tetap berproduksi meski harus mengurangi belanja kedelai.
Baca Juga: DPC Gapeksindo Kabupaten Tegal Adakan Muscab IV Periode 2022-2027
Dirinya mengungkapkan biasanya produksi tempenya membutuhkan 30 kilogram per hari namun sejak naiknya harga kedelai hanya mampu produksi 20 kilogram saja.
"Saya jual tempe per potong Rp 2000, saya gak ngurangin ukuran. Masih tetap, soalnya permintaan pelanggan jangan dikurangi, " lanjutnya.