Network
KABAR TEGAL - Pasangan suami istri lansia, Mbah Senen dan Mbah Rumini hanyalah lansia pemungut kayu bakar untuk dijual.
Kadang, saat tetangga sedang membongkar rumah, itulah momen paling menyenangkan bagi Mbah Senen karena si mbah bisa leluasa memungut kayu-kayu bekas tanpa mencarinya jauh-jauh.
Untuk penghasilannya pun tidak menentu, tergantung banyaknya kayu yang ia peroleh dan yang berhasil dijual.
Jika seharian tak ada penghasilan dan persediaan beras di rumah menipis, Mbah Senen dan Mbah Rumini hanya bisa berpuasa menahan lapar sepanjang hari.
Sudah sebulan lebih rumah mereka ambruk. Bukan karena hujan atau angin, tapi karena bangunan yang sudah sangat tua akibatnya kayu penopang tidak kuat lagi menyangga.
Segala upaya sudah mereka lakukan, seperti menutup dengan terpal dan disangga oleh kayu-kayu sisa.
Saat ini, gubug mereka juga dihuni oleh anaknya yang bernama Siti. Beliau hanya wanita biasa dengan tiga anak yang masih kecil.
Mereka tinggal di gubug yang terletak di Desa Banjarturi RT 05 RW 02, Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.
Penghasilan mereka kini ditanggung oleh suami Ibu Siti yang bermata pencaharian sebagai nelayan biasa, yang berbulan-bulan mengapung di laut hanya membawa pulang uang ratusan ribu.
Kisah sedih inilah yang menggugah Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tegal memperoleh kesempatan untuk menyalurkan amanah dari Sahabat Dermawan untuk Mbah Senen dan keluarganya, pada Jumat 4 Februari 2022 lalu.
