Menjawab dengan Cinta Tendangan Sajen dan Hinaan Kalimantan, Penghayat Spiritual: Itulah Sikap yang Mulia

- 6 Februari 2022, 11:02 WIB
Tarian tradisi yang saat aksi damai dan orasi cinta.
Tarian tradisi yang saat aksi damai dan orasi cinta. /Arsy/

KABAR TEGAL - Aliansi Kemerdekaan Budaya dan Spiritual Indonesia Kabupaten Tegal gelar aksi damai dan orasi cinta, guna menjawab tendangan sajen dan hinaan di Kalimantan. 

Acara tersebut menggandeng sejumlah pelaku budaya, seniman, pengahayat spiritual juga masyarakat, bertempat di Alun-alun Hanggawana Slawi, Minggu, 6 Februari 2022. 

Penghayat Spiritual, KRT Rosa Mulya Aji dalam orasinya mengatakan, masyarakat pribumi adalah orang yang berbudaya, mencintai diri sendiri dan tanah air. 

Baca Juga: Hujan-hujanan dan Tak Beralas Kaki, Anggota DPRD Ini Temukan Rusaknya Pintu Air yang Sebabkan Banjir di Yomani

"Penghayat kepercayaan di Kabupaten Tegal kompak tidak ada yang yang membenci dan mengihina meskipun berbeda. Prinsipnya adalah menegakan hukum negara kesatuan Republik Indonesia," ucapnya. 

Menurutnya, hidup di Republik Indonesi harus benar-benar menjaga Kebinekaan dan Pancasila agar tetap lestari. 

"Siapapun yang mencoba menarik ke hal-hal yang tidak pancasila dan konstitusional maka ia akan berhadapan dengan alam semesta," ujarnya. 

KRT Rosa Mulya Aji menerangkan, dalam pancasila sudah jelas bahwa harus saling menghormati walaupun berbeda pandangan dan keyakinan agama masing-masing. 

Baca Juga: Mengenal Tradisi 'Kaneman' Kejawen Maneges, Sebagai Wujud Syukur pada Alam Semesta

Hukum alam sebagai hukum tertinggi apabila tidak mencintai, menghormati dan menghargai orang lain maka akan mendapatkan penderitaan yang akan kita rasakan baik pribadi maupun komunal. 

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x