"Selain kapasitas sampah yang sudah melebihi ambang batas ada juga persoalan lain yaitu rusaknya satu alat berat untuk melansir sampah dari armada ke darmaga," ujar Eko.
Saat ini lanjut Eko, TPA Penujah hanya memiliki tiga alat berat dan satu alat berat sedang dalam perbaikan karena selalu digunakan hampir 24 jam sehari.
Menurut Eko untuk mengolah lahan seluas 4,1 hektare minimal harusnya ada tiga alat berat dan dua doser agar penanganan sampah maksimal.
Baca Juga: Jelang Nataru, Polda Jateng Siapkan 76 Pos Pengamanan di Kawasan Wisata
"Melihat jumlah sampah yang masuk tiap harinya 487 tonnan perhari, minim ada tiga alat dua doser. Dua doser yang satu untuk mendorong dari dermaga nanti yang meratakan doser satunya," pungkasnya.***