Tim Labfor Polda Jateng Mulai Selidiki Peristiwa Kebakaran Kapal di Kota Tegal

- 18 November 2021, 18:56 WIB
Tim Labfor Polda Jateng mulai bekerja investigasi peristiwa kebakaran kapal yang menghanguskan 13 kapal, 10 kapal Cantrang, 2 kapal Ginet dan 1 kapal Cumi, Kamis, 17November 2021.
Tim Labfor Polda Jateng mulai bekerja investigasi peristiwa kebakaran kapal yang menghanguskan 13 kapal, 10 kapal Cantrang, 2 kapal Ginet dan 1 kapal Cumi, Kamis, 17November 2021. /Kabar Tegal / Anis Yahya/

KABAR TEGAL - Setelah semalam pihak Polres Tegal Kota memasang police line dilokasi kejadian kebakaran kapal ikan dan sekitar, 4 anggota dari Tim Puslabfor Polda Jateng lakukan pemeriksaan dan pemanggilan pihak terkait untuk dimintai keterangan.

Dalam keterangannya usai pemeriksaan, Kasubdit fiskomfor Bidlabfor, Polda Jateng, Kompol Toto Tri Kusuma mengatakan pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan.

"Saya baru melakukan pendalaman secara umum, jadi kita liat lokasi yang terbakar lebih parah kondisinya, kapal-kapal mana saja yang tidak berubah dari posisi pertamanya," ujar Kompol Toto pada Kabar Tegal, Kamis 17 November 2011.

Baca Juga: Pemilik Kapal di Tegal Pasrah, Milyaran Rupiah Hangus Dalam Sekejap Akibat Kapal Terbakar

"Kita baru saja menghadirkan saksi-saksi pemilik kapal dari 9 kapal," katanya.

Tim tersebut mulai melakukan pemeriksaan terutama pada kapal yang pertama ada api pertama menyala.

"Kita baru dapat keterangan dari itu saja. Jadi belum bisa menyimpulkan. Nanti kita laporkan dulu ke pimpinan," tambah Toto.

Baca Juga: Damkar Kabupaten Tegal Dikerahkan Bantu Padamkan Api yang Lahap Belasan Kapal Nelayan di Kota Tegal

Lalu benarkah kapal-kapal yang bersandar di galangan atau dok tersebut semata-mata untuk perbaikan kapal.

"Berdasarkan keterangan dari saksi itu, ada yang sandar untuk siap berangkat, dua yang siap berangkat, dua standar biasa," jelasnya.

Lebih lanjut, menurut Toto untuk kapal yang sedang dalam perbaikan beda. Sementara dirinya menyebutkan belum mengarah pada kapal-kapal yang bersandar karena alasan sedang menunggu perizinan.

Baca Juga: Data Polri Dibobol, Hacker dari Brasil Mengaku tidak Mendukung Pemerintah

"Untuk perizinan, saya belum mengarah kesana," katanya.

Dalam melaksanakan pemeriksaan, Toto mengatakan karena kapal terbakar habis dan tenggelam ya saya belum bisa memeriksa berlebih. Cuma sementara ini mencari keterangan atau saksi-saksi dari yang punya kapal dan yang punya kapal belum memberi keterangan lebih dalam lagi," pungkasnya.

Terdapat 3 jenis kapal dari 13 kapal yang menjadi korban kebakaran, yakni 10 kapal Cantrang, 2 kapal Gilnet dan 1 kapal Cumi. Pemiliknya terdiri dari 5 orang yang satu diantaranya warga Jakarta.

Sebagaimana diketahui, Polda Jawa Tengah menerjunkan tim laboratorium forensik (labfor) untuk menyelidiki penyebab kebakaran 13 kapal di galangan kapal Tegal Shipyard Utama jalan Bali, Kota Tegal.

Kapolda Jateng melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, mengatakan hal itu pada Kamis 17 November 2021 siang.

"Ini dilakukan dalam rangka investigasi ilmiah untuk mengungkap penyebab kebakaran," kata Kabidhumas.

Lebih lanjut Kabidhumas juga menghimbau masyarakat Tegal dan sekitarnya untuk tidak mengunjungi lokasi kebakaran kapal.

Hal ini dikarenakan lokasi tersebut sudah terpasang police line dan masih ada kepulan asap serta sisa api meskipun relatif kecil.

"Dikhawatirkan nanti sisa api yang ada bisa menimbulkan resiko ledakan. Jadi lokasi belum betul-betul aman dan saat ini polisi masih mengamankan lokasi untuk kepentingan olah TKP," tambah Iqbal.

Diharapkan masyarakat membantu kelancaran penyelidikan polisi. Dengan upaya olah TKP dan penyelidikan yang cermat, diharap penyebab kebakaran segera diketahui dan kasus segera terungkap.

Berdasar fakta di lapangan, Kabidhumas memastikan jumlah kapal yang terbakar ada 13 kapal. Sementara saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut sejauh ini, ada empat orang.

Iqbal menjelaskan belum ada taksiran resmi terkait nominal kerugian materi akibat kebakaran tersebut.

"Harga masing-masing kapal berkisar 2-4 M. Namun jumlah resmi taksiran kerugian belum ada," urai Kombes M Iqbal.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah