Sepeninggal suaminya, mba Puji alias bu Lik saat itu bersama kedua anaknya yang masih kecil-kecil melanjutkan dagang rujaknya hingga detik ini.
Selama berpuluh tahun, jenis rujak yang disajikan cukup sederhana rujak ulek, rujak kangkung dan rujak lotek (buah). Karena jenis produknya yang engga pernah berubah menjadikan banyaknya pelanggan tetap atau setia.
Meski hanya jenis tersebut, namun justru pedagang-pedagang seperti mba Puji inilah yang kebal terhadap badai goncangan ekonomi baik nasional maupun global seperti imbas pandemi Covid-19 yang banyak menggulung-tikarkan pengusaha-pengusaha menengah keatas.
Bahkan karena banyaknya pelanggan berlatar belakang pendidikan yang variatif, membentuk dirinya berwawasan yang cukup baik.
Maka lapak dagangannya itupun bak menjadi sebuah universitas kehidupan yang nyata.***