KABAR TEGAL - Ditengah dinamika hiruk pikuk pembangunan infrastruktur Kota Tegal dengan hitungan miliaran rupiah, ada yang luput dari perhatian.
Lokasinya di perempatan jalan Kaligung dengan KH. Mukhlas tembus ke arah Taman Pancasila.
Perempatan itu juga memotong jalan KH Zaenal Arifin dari arah Pemakaman Panggung menuju proyek pembangunan City Walk jalan A Yani (Pasar Pagi) kelurahan Panggung, kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Baca Juga: Hindari Sholat Diatas Sajadah Bergambar Masjid dan Kakbah, Apa Hukumnya? Berikut Penjelasannya
Disudut perempatan itulah seorang pedagang rujak asyik masyuk menggerus bumbu rujak melayani pelanggannya. Namanya Pujiati atau dikenal dengan panggilan mba Puji atau ada yang memanggilnya bu Lik.
Perempuan asli Yogyakarta ini sudah menekuni pekerjaan sebagai penjual rujak semenjak 41 tahun yang lalu.
"Ya alkhamdulillah yang penting berkah dan halal bisa kasih makan anak-anak," tuturnya pada Kabar Tegal, Sabtu, 6 November 2021.
Baca Juga: Pesona Alun Alun Kota Tegal untuk Dinikmati Warga Semakin dekat
Pekerjaan itu dimulai beberapa tahun sebelum suaminya meninggal dunia sekira tahun 80 an.
"Waktu itu mulai dagang masih sama suami. Tapi engga berapa lama suami meninggal. Akhirnya saya lanjutkan sampai sekarang," kenang mba Puji.