Baca Juga: Pembelajaran Jarak Jauh, Jeritan Siswa: Kami Harus Sekolah Tatap Muka
Mengenai data kinerja, Manager Saripetojo Lebaksiu Tegal Suyanto memaparkan bahwa saat ini produksi es per hari 61 ton atau lebih rendah dibanding kompetitor. Diakuinya, pada 2020, terjadi penurunan produksi akibat pandemi. Bahkan, hingga sekarang terus mengalami penurunan.
“Segmen pasar kami diantaranya nelayan, konsumsi, pengolahan ikan, pasar, dan agen,” kata Suyanto.
Data kinerja keuangan selama 5 tahun mencatat, angka pendapatan pada 2016 sebesar Rp 3,54 miliar, pada 2017 Rp 3,44 miliar, pada 2018 Rp 3,64 miliar, pada 2019 Rp 3,92 miliar, dan pada 2020 sebesar Rp 3,72 miliar. Untuk harga pokok penjualan (HPP), pada 2016 sebesar Rp 2,87 miliar, pada 2017 Rp 2,82 miliar, pada 2018 Rp 2,92 miliar, pada 2019 Rp 3,11 miliar, dan pada 2020 sebesar Rp 3,20 miliar.
Baca Juga: Teror Nasabah dengan Bunga Tinggi, SWI OJK Blokir 3.193 Pinjol Ilegal
Untuk angka Biaya, tercatat pada 2016 sebesar Rp 553,51 juta, pada 2017 Rp 496,85 juta, pada 2018 Rp 439,82 juta, pada 2019 Rp 530,05 juta, dan pada 2020 sebesar Rp 622,71 juta.
Dari angka diatas, laba rugi yang tercapai pada 2016 sebesar Rp 114,79 juta, pada 2017 Rp 120,35 juta, pada 2018 Rp 291,35 juta, pada 2019 Rp 280,56 juta, dan pada 2020 tercapai sebesar Rp 102,97 juta.***