Tergiur Hasil Menguntungkan, Petani di Kagok Pindah Haluan dari Jagung ke Tanam Porang

- 4 Juni 2021, 08:59 WIB
Petani jagung di Kelurahan Kagok, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Subkhi pindah haluan bertani porang./
Petani jagung di Kelurahan Kagok, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Subkhi pindah haluan bertani porang./ /Kabar Tegal/

Subekhi telah memanen katak dari lahannya sebanyak 6 kwintal. Meskipun kecil, harga katak porang cukup mahal hingga Rp150 ribu per kilogramnya.

Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Tegal: Demokrasi Harus Mencerminkan Sila ke-4 Pancasila

Diperkirakan untuk hasil panen musim ini, untuk satu hektarnya ada sekitar 600 kwintal porang yang keuntungannya bisa mencapai Rp300 juta dengan harga perkilonya Rp7 ribu.

Dalam memanen porang ada keuntungan yang lebih menggiurkan lagi, keuntungannya bisa mencapai dua kali lipat yaitu dengan menjadikan chip.

Untuk chip sendiri yang merupakan hasil pengeringan porang yang sudah dipotong-potong diperhitungkan bisa menghasilkan Rp600 juta dalam satu hektar dengan harga perkilonya Rp70 ribu.

Baca Juga: Penggiat Sepeda Dorong Pemkot Sediakan Jalur Khusus Sepeda

"Kalo kita bikin umbi porangnya saja untungnya hanya Rp300 juta tapi kalo kita bikin chip untung bersihnya mencapai Rp600 juta," ungkapnya.

Untuk modal awal Subekhi mengeluarkan Rp100 juta untuk dua musim dalam satu hektar beserta biaya garap dan bibit porangnya.

Subekhi menuturkan, untuk membudidayakan porang dirinya tidak banyak mengeluarkan biaya, sebab tanaman umbi-umbian ini tidak butuh air banyak dan cukup dipupuk dengan pupuk kandang saja.

Baca Juga: Tanaman 'Ekspor' Porang, Kini Mulai Dibudidayakan Petani di Kabupaten Tegal

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x