Diskusi Ngopi Kemisan, Sabililah Ardie : Anak Muda Ayo Bangun Tegal

- 27 Mei 2021, 19:46 WIB
Diskusi Ngopi Kemisan, Wakil Bupati Tegal: Kita Harus Berkolaborasi/Kamas Wahyu Amboro
Diskusi Ngopi Kemisan, Wakil Bupati Tegal: Kita Harus Berkolaborasi/Kamas Wahyu Amboro /

KABAR TEGAL - Secara histori, Kabupaten Tegal dahulu orang yang demokratis dan menentang kolonialisme, 200 tahun lebih maju dari Solo dan Jogja. Tegal dulu dilirik oleh kolonialisme Belanda karena Tegal sangat penting untuk Belanda, 50 persen pabrik gula se-Indonesia di suplai dari kabupaten Tegal.

"Betapa tokoh Tegal demokratis dan menentang kolonialisme. Seperti Bu kardinah lagi di kaji untuk tokoh nasional. Kapiten tionghoa, mister megang, kota Tegal kanjeng bupati yang memerintah kabupaten Tegal. Tegal sangat penting buat belanda. 50 persen pabrik gula se-indonesia di suplai dari kabupaten Tegal. Kita 200 tahun lebih maju dari solo dan jogja," jelas Purwo Susongko (Wakil Rektor UPS Tegal).

Tegal adalah bagian dari sebuah tempat dan orang Tegal. Kalo make Tegal great kita mau membesarkan tempat atau orangnya.

Baca Juga: Sidang Perdana Ketua GNPK RI Diwarnai Perdebatan, Basri: Saya Merasa Didzolimi

"Tegal ini adalah bagian dari sebuah tempat dan orang tegal. Tegalan itu tempatnya dan wong Tegal itu orangnya. Gabungan keduanya adalah Tegal. Kalo make Tegal great kita mau berdiskusi membesarkan tempat atau orangnya," jelas Sabilillah Ardie mengawali diskusi.

Sabilillah Ardie mengajak anak muda untuk bersama membangun Tegal. Banyak prestasi yang sudah didapat, termasuk prestasi Kabupaten Tegal yang telah diakui oleh orang di luar Tegal.

"Anak anak muda ayo membangun. Kita lakukan yang terbaik. Orang luar mengakui prestasi kita. Hampir di semua kapal persiar ada wong Tegal. Penghargaan yang di capai oleh pemda, kota layal pemuda dan sebagainya. Banyak inovasi. Ga mungkin pemda bergerak sendiri," jelas Sabilillah Ardie.

Baca Juga: Simak! Kabupaten Tegal Siapkan 1.515 Formasi CPNS dan PPPK 2021

Wakil bupati Tegal juga mengajak masyarakat untuk menjadi ulama di bidangnya masing-masing dan berkolaborasi.

"Jadilah ulama di bidang-bidangnya sendiri. Kita harus berkolaborasi. Kalo untuk covid kan 3 M. Kalo bagi saya Syarat kolaborasi ada 3 K yakni Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi," pungkas Sabilillah Aridie.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x