Umi menambahkan, strategi promosi juga sangat memengaruhi pengenalan produk ini di pasaran.
“Dari harga jualnya sudah cukup bersaing, tinggal strategi promosinya. Karena ini produk rakitan dalam negeri tentunya konsep kecintaan dan bangga membeli produk buatan Indonesia tentu bisa dikedepankan,” sarannya.
Baca Juga: Hari Kartini, Perempuan Muda Asal Bumijawa Ini Beri Kado Istimewa untuk Bupati Tegal
Di tempat yang sama, Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dukuhturi Teguh Santoso mengungkapkan jika komponen elektronik pada laptop rakitan ini berasal dari Perusahaan Axioo dan Acer.
Sebelum memasuki fase produksi, kedua perusahaan tersebut memberikan pelatihan terpadu kepada siswa dan guru melalui program pendidikan untuk penyiapan tenaga terampil dengan mensinkronkan kurikulum sekolah dengan industri, menyelenggarakan workshop berkelanjutan bagi guru dan pembelajaran berbasis IT serta validasi sertifikasi bertaraf internasional.
Teguh menambahkan, jika dalam proses perakitan ini pihaknya menggandeng SMK Negeri 1 Bumijawa. Namun, masing-masing sekolah kemudian memilih membuat merek dagang sendiri.
Baca Juga: Proyek Pabrik Gula Warureja, Khuzaeni: Pemkab Harusnya Permudah Investor, Jangan Malah Mempersulit
Untuk laptop SMK Negeri 1 Dukuhturi, Teguh menyematkan merek Smekar, sedangkan SMK Negeri 1 Dukuhturi melabelinya NesbuOne.
Saat ini, pihaknya sudah memroduksi 50 unit laptop. Ditanya soal harga, Teguh mengungkapkan jika harga tersebut menyesuaikan spesifikasi.
“Kisarannya mulai dari Rp 3 juta sampai dengan Rp 6 juta,” kata Teguh.