KABAR TEGAL - Pandemi Covid-19 telah berdampak pada kondisi perekonomian Kabupaten Tegal tahun 2020 yang tumbuh negatif 1,46 persen.
Hal tersebut diungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono saat menerima kunjungan peserta Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) dari Kabupaten Indramayu di Gedung Dadali, Kamis, 8 April 2021.
Penurunan ekonomi tersebut, lanjut Joko, masih lebih baik ketimbang rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mengalami pertumbuhan minus 2,65 persen dan rata-rata nasional di minus 2,07 persen.
“Lesunya perekonomian akibat pembatasan aktifitas sosial ini mendorong arah kebijakan pembangunan Kabupaten Tegal ke depan berfokus pada pemulihan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk perluasan lapangan kerja untuk menekan angka pengangguran,” kata Joko.
Di bidang kesejahteraan sosial, Program Three J masih menjadi unggulan Pemkab Tegal. Program jaminan sosial ini terdiri dari jaminan rumah, jaminan kesehatan, dan jaminan hidup untuk warga miskin yang tidak terlayani pendanaan bansos pemerintah pusat maupun provinsi.
Di bidang pendidikan, pihaknya juga terus mengupayakan pencegahan anak putus sekolah. Melalui Program Yuh Sekolah Maning diharapkan, potensi anak putus sekolah selama pandemi Covid-19 bisa ditekan serendah mungkin.
Baca Juga: Pimpin Rakor Persiapan Ramadhan, Bupati Tegal: Sholat Tarawih di Masjid Wajib Terapkan Prokes
Sementara di bidang kesehatan, Joko mengungkapkan capaian keberhasilan Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Desa Mandiri melalui pembangunan jamban keluarga yang menghantarkan Pemkab Tegal meraih STBM Award Berkelanjutan 2020 dari Kementerian Kesehatan RI.