Dinperindag Jateng Bentuk Satgas Pangan untuk Stabilkan Harga Jelang Ramadan

- 8 April 2021, 07:57 WIB
Dinperindag Jateng bentuk tim satgas pangan untuk stabilkan harga
Dinperindag Jateng bentuk tim satgas pangan untuk stabilkan harga /Kabar Tegal/

KABAR TEGAL – Menjelang Ramadan, DPRD Provinsi Jateng mendorong asosiasi produksi pangan, pedagang dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menjaga harga komoditas kebutuhan agar tidak melonjak.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jateng Sri Marnyuni, saat menjadi pembicara utama dalam ‘Dialog bersama Parlemen-Prime Topic’ dengan tema ‘Bagaimana Ketersediaan & Keterjangkauan Harga Sembako’ di Kota Surakarta, Rabu (7 April 2021).

“Menjelang puasa, masyarakat sepertinya cukup tenang karena ketersediaan sembako lebih dari cukup. Untuk beras saja, saya rasa lebih dari cukup, baik makanan pokok maupun lauk pauk,” ucap Legislator PAN itu.

Baca Juga: Lantik 42 Pejabat Pemkab Tegal, Sekda Berpesan ASN Harus Beri Pelayanan Terbaik kepada Masyarakat

Diakuinya, beberapa harga pokok mulai merangkak naik di tengah daya beli masyarakat yang meningkat. Jika persediaan tetap, maka harga akan naik. Oleh karena itu, diperlukan cara dari pemerintah melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar ketersediaannya tetap ada dan harga yang terjangkau.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian & Perdagangan (Dinperindag) Provinsi Jateng Arif Sambodo, pihaknya membentuk satgas pangan guna melakukan pantauan di setiap pasar untuk dilaporkan setiap harinya. Laporan itu mampu menjadi acuan dan pengawasan yang efektif guna mencegah kenaikan harga sembako yang dikhawatirkan tidak terjangkau bagi masyarakat.

“Setiap hari kami koordinasi. Di kabupaten maupun Kota, ketika ada pergerakan harga yang tidak terkendali, maka akan ada perbaikan yang cepat. Melakukan koordinasi atgas pangan dirasa efektif sekali untuk (memantau) harga yang bisa dijangkau masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga: Nekat Mudik Lebaran 2021, Dinkes Jawa Tengah Siapkan Tempat Karantina

Terpisah, pembicara lainnya, Profesor Anton Setyawan mengatakan siklus tahunan terdapat pola lokal dan nasional. Dari sisi pengusaha dan pedagang berharap, Ramadan akan terjadi kenaikan permintaan. Namun, terdapat catatan khusus dari 2020-2021 adanya fenomena penumpukan stok. Saat survei pasar tradisional, saat ini permintaannya masih menurun.

“Apa yg dilakukan pemerintah secara periodik, sangat membantu mengenai kondisi harga dan stok ketersediaan serta posisi barangnya dimana. (Semua) harus selalu dikoordinasikan,” jelas profesor.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x