Kurangi Pencemaran Lingkungan, Bupati Tegal Resmikan Gerakan Sedekah Minyak Jelantah di Desa Ujungrusi

- 24 Februari 2021, 19:59 WIB
Bupati Tegal Umi Azizah saat menuangkan limbah minyak jelantah sisa penggorengan dari botol ke dalam jeriken penampungan saat peresmian Program Kabupaten Tegal Tersenyum, Selasa, 23 Februari 2021.
Bupati Tegal Umi Azizah saat menuangkan limbah minyak jelantah sisa penggorengan dari botol ke dalam jeriken penampungan saat peresmian Program Kabupaten Tegal Tersenyum, Selasa, 23 Februari 2021. /Dok.Humas Pemkab Tegal/

KABAR TEGAL - Gerakan sedekah minyak jelantah yang digagas Rumah Sosial Kutub di Kabupaten Tegal secara resmi diluncurkan Bupati Tegal Umi Azizah, Selasa, 23 Februari 2021 pagi di Balai Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna.

Program yang bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah minyak sisa penggorengan secara sembarangan ini mendapat antusias orang nomor satu di Kabupaten Tegal.

Umi mengatakan, gerakan yang dikemas lewat program Kabupaten Tegal Tersenyum atau terima sedekah minyak jelantah untuk mereka ini tidak hanya baik untuk kelestarian lingkungan hidup karena mencegah masuknya limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ke aliran air maupun tanah, tapi juga untuk kehidupan spiritual.

Baca Juga: HUT ke-1 Portal Jember, CEO PRMN Usung Konsep Gotong Royong dan Kemandirian Ekonomi

“Bagi orang yang bersedekah, membagi apa yang dimiliki akan membuatnya merasa bahagia sebagaimana orang yang menerimanya. Terlebih yang disedekahkan ini adalah material yang sudah tidak lagi layak dikonsumsi. Bahkan jika dikonsumsi dalam jangka panjang justru akan membahayakan kesehatan karena kandungan karsinogeniknya yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker,” ungkap Umi.

Bersedekah minyak jelantah ke Rumah Sosial Kutub berarti pula ikut memutus rantai penjualannya. Sebab, lanjut Umi, minyak jelantah adalah komoditas yang banyak diperjualbelikan di kota-kota besar.

Minyak jelantah ini berpotensi dipakai oleh usaha rumahan untuk menekan ongkos produksi. Harganya pun sangat murah, antara empat ribu hingga enam ribu rupiah per liternya.

Baca Juga: Heboh Jennie BLACKPINK Kencan dengan G-Dragon, Pihak Agensi Akhirnya Buka Suara

Bagi para pelaku usaha nakal tentunya ini peluang untuk meningkatkan margin keuntungan dengan mengesampingkan kesehatan konsumen.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x