Area Publik Gratis Ditutup Namun Tempat Wisata Berbayar Tetap Dibuka, Rudi Benmas: Kebijakan Amburadul

2 Januari 2022, 12:52 WIB
Penumpukkan kendaraan pengunjung menuju obyek wisata Guci pada Sabtu, 1 Januari 2022 kemarin /Foto Tangkapan Layar Info Tegal /

KABAR TEGAL - Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal untuk mengantisipasi kerumunan pada malam pergantian dan libur tahun baru patut diapresiasi.

Diberlakukannya penutupan di kawasan alun-alun Hanggawana, Taman Rakyat Slawi (Trasa) dan alun-alun Rumah Dinas (Rumdin) Bupati terbukti dapat mengurangi kerumunan yang bisa menyebabkan penyebaran virus Covid-19. 

Namun, beberapa obyek wisata yang menjadi daya tarik para wisatawan di Kabupaten Tegal tetap dibuka pada libur tahun baru ini. Diantaranya kawasan obyek wisata Guci Tegal, Kecamatan Bojong. 

Walau telah dilakukan pembatasan pengunjung hingga 75 persen dari kapasitas, namun antusiasme masyarakat untuk menikmati liburan akhir tahun tak dapat dibendung.

Baca Juga: Kawasan Alun-Alun Kota Tegal Ditutup Total di Malam Tahun Baru

Pembatasan pengunjung di pintu masuk Guci pada Sabtu, 1 Januari 2022, menyebabkan penumpukkan kendaraan hingga berkilo-kilo meter. Bahkan antrean kendaraan sudah terjadi sebelum pertigaan Tuwel. Polres Tegal akhirnya melakukan kebijakan putar balik bagi pengunjung yang menuju kawasan Guci. 

Tanggapan masyarakat di media sosial pun bermunculan, mempertanyakan kebijakan yang dianggap tebang pilih. Area publik yang gratis seperti alun-alun Slawi dan taman rakyat ditutup, tapi obyek wisata seperti Guci dan Pantai Alam Indah (PAI) tetap dibuka walau dengan pembatasan pengunjung. 

Hal ini juga mengundang keprihatinan Ketua LSM Benmas, Rudi Suswanto yang menganggap kebijakan Pemkab Tegal tersebut amburadul. 

"Kebijakan amburadul, menutup area publik tapi membiarkan kerumunan di tempat-tempat wisata," jelas Rudi. 

Baca Juga: PPKM Level 3 Dibatalkan, Kegiatan Nataru Harus Perhatikan Hal Berikut

Keberadaan Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal juga dianggap belum dapat mengantisipasi hal-hal yang berpotensi menyebabkan kerumunan sehingga dapat menyebabkan penularan virus Covid-19. 

"Satgas Covid-19 sudah melempem," tegas Rudi. 

Terpisah, Kepala UPDT Guci, M Khasib membenarkan terjadinya penumpukkan pengunjung pada Sabtu kemarin. Namun pada hari kedua perayaan tahun baru pengunjung relatif menurun. 

"Hari ini (Minggu-red) pengunjung relatif menurun, lebih ramai kemarin," jelas Khasib. 

Khasib juga menyebut Satgas Covid-19 yang tediri dari pelaku usaha dan petugas juga terus diberdayakan di kawasan area Guci. 

"Satgas Covid-19 terus mobile melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan prokes pengujung," pungkas Khasib.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler