Network
KABAR TEGAL - Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang dinanti-nantikan umat beragama Islam, pasalnya di bulan tersebut banyak sekali kebaikan-kebaikan yang akan didapat kaum muslim yang mau memanfaatkanya. Banyak hikmah dan keberkahan diantaranya akan dilipat gandakan pahala bagi orang-orang yang mau menjalankan ibadah.
Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang menjalani puasa Ramadhan di Rumah Tahanan (Rutan), menjalankan ibadah di bulan suci sebagai warga binaan atau hukuman di Lapas?
Berikut menurut salah satu narasumber yang pernah mengalaminya, Berinisial RN, dirinya pernah menjalani masa hukuman selama 1 tahun pada tahun 2011 silam, di salah satu LP kelas II B di Brebes.
Baca Juga: Dua Wanita Asal Pacul dan Pegirikan Luka Parah Usai Tertabrak Bus Elf di Jalur Pantura Tegal
"Terasa sedih mengingat keluarga di rumah, biasa kami berkumpul sahur dan berbuka bersama," kata RN pada Selasa 5 April 2022.
Diceritakan, disiplin beribadah begitu sangat diterapkan oleh peraturan Lapas, istilahnya tidak ada yang bisa tidak menjalankan ibadah puasa kecuali non muslim, pasalnya petugas Lapas hanya memberikan makanan dan minuman di saat memasuki waktu berbuka puasa dan sahur saja.
"Ada hikmahnya juga, untuk kita yang jarang bahkan sama sekali ketika di luar melaksanakan ibadah puasa, di Rutan kami dididik untuk kuat menjalankan ibadah puasa," lanjut RN.
Baca Juga: Desa Sisalam Wanasari Jadi Pilot Project Kampung Pancasila di Brebes
Mengenai menu makanan sangat minim bisa dibilang dari kata lezat, karna sudah ditentukan pihak Lapas dan tidak bisa sesuai selera, terkecuali diantara mereka ada yang telah dijenguk oleh keluarganya (besuk).
"Kalau ada diantara kami teman sekamar yang dijenguk keluarganya, kami mendapatkan bagian makanan, kopi bahkan rokok, begitupun sebaliknya jika keluargaku menjenguk pun aku bagikan dan semua diatur oleh kepala kamar," bebernya.
