KABAR TEGAL - Tidak hanya kepada kalangan orang dewasa, Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Pemalang juga rutin memberikan penyuluhan untuk menangkal bahaya paham radikalisme dan terorisme di kalangan pelajar, Senin, 22 Mei 2023.
Dalam kegiatan penyuluhan yang diikuti 100 pelajar di SMK Al-Khoiriyah Pemalang, Rabu, 24 Mei 2023, Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya mengatakan, Satbinmas memberikan materi mengenai pendidikan moral, pancasila, kebangsaan dan nasionalisme.
“Tujuannya, agar para pelajar memahami bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa, namun harus tetap menjaga kerukunan satu sama lain,” ujar Kapolres Pemalang.
Baca Juga: Polres Pemalang Amankan Ibadah Kenaikan Isa Almasih di 38 Gereja
Kapolres Pemalang mengatakan, pencegahan bahaya paham radikalisme dan terorisme dilakukan sejak dini, karena anak muda sejatinya adalah generasi penerus dalam menjaga keutuhan dalam berbangsa dan bernegara.
“Anak-anak dan remaja adalah kelompok yang rentan terpapar paham radikalisme dan terorisme, dimana pemikiran mereka masih labil,” katanya.
“Oleh karena itu para pelajar didorong untuk memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, serta diajak untuk menanamkan nilai-nilai pancasila sebagai dasar ideologi negara,” imbuhnya.
Baca Juga: 350 Personil Polres Pemalang Disebar Jadi Polisi RW di Desa, Ada 29 Polwan Cantik
Kapolres Pemalang mengatakan, Satbinmas juga memberikan bekal kepada para pelajar agar mampu memfilter segala bentuk informasi yang tersedia di internet, serta menyikapinya dengan pemikiran yang terbuka dan toleran.
“Sehingga para pelajar tidak mudah terprovokasi oleh hasutan yang dapat merusak jiwa nasionalisme, serta dapat menghargai segala bentuk perbedaan untuk menjaga persatuan bangsa,” tegasnya.
Kapolres Pemalang mengatakan, kegiatan penyuluhan dilakukan oleh Satbinmas dua kali dalam sepekan.
Baca Juga: Tak Ada Kejadian Menonjol Selama OKC, Polres Pemalang Sukses Kawal Mudik Lebaran 2023
“Bhabinkamtibmas bersama Polisi RW juga melaksanakan kegiatan tersebut di desa binaannya masing-masing, baik di lingkungan masyarakat, maupun di sekolah-sekolah dan pondok pesantren,” pungkasnya.***