Kunjungi SMKN Jateng Purbalingga, Ganjar : SMKN di Jateng Bentuk Investasi SDM untuk Penanggulangan Kemiskinan

- 25 Juli 2022, 12:57 WIB
Ganjar Pranowo berkunjung ke SMKN di Purbalingga
Ganjar Pranowo berkunjung ke SMKN di Purbalingga /Sri Yatni/

Untuk itu di setiap SMKN Jateng selalu ditekankan beberapa hal yaitu skill, knowledge, dan attitude sehingga dapat membentuk karakter anak.

Baca Juga: Polsek Sayung Patroli dan Berikan Himbauan Pengunjujg Pantai Morosari

Harapannya ketika lulus nanti setiap anak memiliki karakter dan disiplin yang kuat sehingga mampu berkompetisi.

"Sekarang mereka sudah ada gambaran, kalau sudah lulus mau kerja di mana itu sudah ada pilihan. Agar bisa menuju ke tempat yang ia pilih itu butuh kemampuan yang tidak biasa-biasa saja. Maka mereka musti unggul sehingga bisa berkompetisi. Inilah yang kita harapkan nanti jangka panjangnya begitu. Tentu sambil berjalan kita mau ciptakan kualitas anak-anak yang sekolah di vokasi ini bagus, the best. Tadi ada yang bercita-cita merehab rumah orangtuanya. Jadi betul-betul harapan kami anak-anak ini minimal menyelamatkan diri lalu bisa membantu keluarga," ungkapnya.

Ganjar menambahkan untuk mencapai tujuan itu pasti akan ada tantangan, masukan, dan kritikan. Semua itu menjadi dasar SMKN Jateng untuk terus memperbaiki diri. Misalnya dari segi kedisiplinan, Ganjar pernah mendapatkan kritikan dari perusahaan bahwa tenaga kerja lokal banyak yang kurang disiplin.

Atas dasar itu, Ganjar memberikan pesan khusus kepada setiap sekolah agar membangun kedisiplinan sejak dini.

Baca Juga: Dokter Hastry Ungkap Pentingnya Hasil Forensik Untuk Menguak Fakta Tindak Pidana

Pembangunan disiplin anak itu bisa dilakukan melalui aktivitas dan kebiasaan sehari-hari.

Misalnya setiap siswa selesai praktik, semua alat harus dikembalikan ke tempatnya. Begitu juga bagaimana merawat mesin atau peralatan yang digunakan sebab itu menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaannya nanti.

"Saya melihat ini bersih, tertata rapi, tapi makin hari musti makin detil karena disiplin bisa dibangun dengan kebiasaan yang dilakukan terus-menerus. Jadi umpama habis praktik, alat dikembalikan ke tempatnya. Sanksi harus jelas karena beberapa alat ini kan mahal, kalau kemudian ia mengambil maka harus ditindak tegas, kalau perlu dikeluarkan. Kalau ia tidak menempatkan di tempat sebelumnya, musti diberikan sanksi agar mereka terbiasa sehingga integritasnya tinggi. Kita akan bisa menjaga setiap kali mereka belajar di sini, sudah belajar disiplin dan karakter," tegas Ganjar.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah