Modus Penipuan Mengatasnamakan Pejabat, Nama Bupati Kudus Jadi Korban

- 22 Mei 2021, 06:40 WIB
Ilustrasi penipuan modus baru yang mengatasnamakan pejabat kemudian meminta rekening pondok pesantren dengan dalih akan memberikan bantuan/Aulia Nur Hakiki
Ilustrasi penipuan modus baru yang mengatasnamakan pejabat kemudian meminta rekening pondok pesantren dengan dalih akan memberikan bantuan/Aulia Nur Hakiki /Pixabay

KABAR TEGAL - Kini muncul modus penipuan baru yang mengatasnamakan pejabat dan mengincar pondok-pondok pesantren.

Penipu melancarkan aksinya dengan cara meminta uang kepada pengurus pesantren melalui pesan singkat dengan mengatasnamakan dirinya sebagai seorang pejabat.

Dengan alasan akan memberikan bantuan, penipu tersebut meminta nomor rekening pesantren.

Baca Juga: Tingkatan Pelayanan Pada Masyarakat, Polres Banjarnegara Bersama RSU PKU Muhammadiyah Jalin Kerjasama Sarsipol

Setelah mendapatkan nomor rekening pesantren, penipu akan mengirim bukti transfer palsu dengan nominal uang yang cukup besar.

Diketahui nama pejabat yang digunakan pelaku dalam aksi penipuan pondok pesantren ini adalah Bupati Kudus, Hartopo.

Total sudah ada tiga pondok pesantren yang menjadi korban penipuan yang mencatut nama Bupati Kudus ini.

Baca Juga: Tak Patuhi Prokes, Ratusan Peserta Aksi Peduli Palestina di Solo Dibubarkan Aparat Kepolisian

Penipu yang menggunakan nama Bupati Kudus membuat bukti transfer palsu yang menunjukkan telah mengimkan uang sebesar Rp22,5 juta ke rekening pondok pesantren yang jadi sasaran penipuan.

Dari nominal tersebut penipu meminta mentransferkan uang sebesar Rp6 juta kepada Yayasan Assalaam yang diduga merupakan yayasan fiktif milik pelaku penipuan.

Dalam percakapan via Whatsapp disebutkan uang tersebut dibagi untuk Madrasah Ibtidaiyah sebesar Rp10 juta, anak yatim sekitar tempat tinggal ustaz Rp6 juta, dan untuk Yayasan Assalaam Rp6 juta, dan sisanya untuk ustaz. Penipu juga menyertakan nomor rekening Yayasan Assalaam yang diduga milik pelaku sendiri.

Baca Juga: Miris! Bocah Kelas 6 SD di Pemalang Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali

Menanggapi hal tersebut, Hartopo menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan penipuan dengan modus memberikan bantuan kepada yayasan atau pondok pesantren, karena untuk memberikan bantuan ia harus melakukannya sesuai prosedur yang ada.

“Selama beberapa bulan terakhir memang ada tiga kasus penipuan mencatut nama saya dengan sasaran ponpes di Kudus. Sebaiknya jangan terlalu percaya atau mudah percaya. Silakan pihak yang merasa butuh kepastian terkait hal tersebut untuk menghubungi saya langsung,” kata Hartopo, Jumat 21 Mei 2021.***

 

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x