Larangan Mudik Lebaran 2021, Dishub Jateng Siapkan 3 Skenario

- 13 April 2021, 11:38 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro. /Dok.Humas Pemprov Jateng/

KABAR TEGAL - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan tiga skenario sebagai langkah antisipasi menyusul adanya pelarangan mudik pada 6-17 Mei 2021.

Diketahui, pemerintah resmi melarang masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran 2021. Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadan, dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro menyatakan, ada tiga skenario yang akan dilakukan.

Baca Juga: Pendaftaran BLT UMKM Kabupaten Tegal Sudah Dibuka, Simak Persyaratan dan Cara Daftarnya

“Sekarang ini kita coba antisipasi untuk pelarangan mudik di tahun 2021 ini. Kita ada skenario tiga cara,” kata Henggar ditemui di kompleks kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin, 12 April 2021.

Skenario pertama, jelasnya, adalah pralarangan dari 1-5 Mei sebagai antisipasi mudik dini. Karena dari data Kementerian Perhubungan akan ada potensi warga melakukan mudik dini, yaitu sekitar 20 persen dari data Kemenhub.

“Data survei Kementerian Perhubungan, ada potensi pemudik Jawa Tengah sekitar 4, 6 juta. Kita coba antisipasi dengan kita melakukan posko mobile. Posko mobile ini tentunya kita bekerja sama dengan instansi terkait, dari kabupaten dan kota, TNI–Polri, harapannya seperti yang disampaikan Dirlantas (Dirlantas Polda Jateng), sebelum masa pelarangan ini juga sudah ada pembatasan pergerakan orang yang masuk ke Jawa Tengah,” sambung Henggar.

Baca Juga: Sediakan Layanan Vaksinasi Malam Saat Ramadhan, Pemrov Jateng: Lansia Jadi Prioritas

Sedangkan skenario kedua, yaitu terkait orang-orang yang sudah terlanjur mudik dengan berbagai cara dan sudah sampai di kampung halaman. Tentunya nanti yang digunakan adalah optimalisasi PPKM mikro.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x