Cek Tempat Isolasi Terpusat, Ganjar Minta Pasien Isolasi Bikin Vlog

21 Juni 2021, 07:26 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek kesiapan RSUD Salatiga dan tempat isolasi terpusat di kompleks Wisma Widya Graha LP3S Sinode Salatiga, ia minta pasien isolasi membuat vlog untuk mengedukasi masyarakat. /Dok Humas Prov Jateng

KABAR TEGAL - Untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang tinggi di Kota Salatiga, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek kesiapan RSUD Salatiga dan tempat isolasi terpusat di kompleks Wisma Widya Graha LP3S Sinode Salatiga, Minggu, 20 Juni 2021.

Di sela kunjungan itu Ganjar kembali mengingatkan agar masyarakat terus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

Ia juga mengajak para penyintas Covid-19 untuk ikut menyosialisasikan bahaya Covid-19, terutama varian delta yang sudah terdeteksi di beberapa daerah di Jawa Tengah.

Baca Juga: Kapolres Tegal Kota Pantau Pelaksanaan Vaksinasi Massal di Randugunting

“Kita cek persiapan penambahan tempat tidur sudah siap, baik ICU maupun isolasi. Ini saya sedang ada di tempat isolasi terpusat. Tempatnya bagus dan kata teman-teman yang menjalani isolasi, pelayanannya baik. Kita minta mereka untuk ikut menyosialisasikan kepada masyarakat, karena di antara mereka ada yang dari klaster kerja, ibadah, dan ada dari keluarga. Saya berharap mereka bisa bercerita, saya minta ngevlog agar bisa mengedukasi masyarakat,” katanya usai mengunjungi Wisma Widya Graha LP3S Sinode, Salatiga.

Ditambahkan, video yang dibuat oleh para pasien yang sedang menjalani isolasi tersebut, diminta untuk diunggah ke media sosial.

Tidak hanya itu, Ganjar juga secara langsung meminta kepada para penyintas agar menjadi agen untuk sosialisasi protokol kesehatan di lingkungannya.

Baca Juga: Trik Wakil Wali Kota Tegal Promosikan Usaha Masyarakat Sekaligus Edukasi Protokol Kesehatan

“Saya minta, teman-teman ini kalau sudah sehat, agar menjadi petugas (agen) untuk mengingatkan mereka yang tidak taat prokes,” ujarnya.

Sebelum mengunjungi tempat isolasi terpusat, Ganjar didampingi Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris menyempatkan mampir di RSUD Salatiga.

Di rumah sakit tersebut tingkat keterisian ruang isolasi sudah mencapai 91 persen, dan ruang ICU penuh. Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan pihak RSUD sudah siap mengonversi gedung rawat inap VIP, yang terdiri atas tiga lantai, untuk dijadikan ruang isolasi pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif. Untuk ruang ICU rencana akan ditambah enam kamar.

Baca Juga: Kabaharkam Polri Buka Pelatihan Tracer Covid-19 Sebagai Upaya Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19

Adapun untuk tempat isolasi terpusat, selain Wisma Widya Graha LP3S Sinode juga disiapkan tempat di kompleks Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah di Jalan Hasanudin Salatiga.

“Salatiga sampai saat ini masih bisa terkendali, tetapi tetap saya minta untuk menghitung sehingga kalau kasus naik bisa siap-siap untuk antisipasi. Termasuk sudah diterjunkan relawan-relawan dari para perawat yang disiapkan oleh pemkot. Mereka melayani dan cara ini bisa dipakai untuk dukungan SDM yang sifatnya tidak tetap. Perawat ini bisa membantu untuk menyelesaikan persoalan yang ada di sini,” kata Gubernur.

Ganjar mengatakan dalam pekan ini akan diadakan rapat untuk mengalkulasi kesiapan di seluruh daerah di Jawa Tengah.

Baca Juga: Zaskia Mecca Justru Lega Saat Hanung Bramantyo Positif Covid-19, Kenapa?

Setiap daerah diharapkan bisa menghitung kondisi bed occupancy rate (BOR) dan kemampuan penambahan. Kalkulasi tersebut dilakukan, agar bisa menghitung kebutuhan alat kesehatan, sumberdaya manusia, sampai bagaimana cara memenuhinya.

Dalam kesempatan itu, gubernur juga menyinggung terkait program Jogo Tonggo di Kota Salatiga yang berjalan cukup bagus.

Menurut Ganjar, berjalannya program itu membuktikan antarmasyarakat saling dukung dan saling peduli. Bahkan saat ini telah banyak ide-ide kreatif dan inovatif, yang muncul dalam Jogo Tonggo.

Baca Juga: Libur Tahun Baru Islam Hingga Natal Direvisi, Simak Jadwal Libur Nasional Terbaru 2021

“Jangan sampai ada stigmatisasi kepada mereka yang sakit karena mereka sakit itu butuh bantuan. Cuma prosedurnya saja, maskernya jangan dilepas. Ke mana-mana pakai masker. Kerumunan hindarkan semua. Kalau toh harus berkerumun maskernya jangan dilepas, segera pulang. Itu pesan saya,” tandasnya.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler