Sebut Amerika 'Kurang Ajar', Rusia Sesumbar Bakal Tempatkan Pasukannya di Wilayah Musuh

- 17 Maret 2022, 20:57 WIB
Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev  bersama Vladimir Putin.
Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev bersama Vladimir Putin. /Reuters/Denis Sinyakov/

KABAR TEGAL- Rusia melalui Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan menuduh Barat memicu plot Russophoba liar untuk mengobrak-abrik Rusia.

Dmitry Medvedev, yang menjabat sebagai presiden dari 2008 hingga 2012 dan sekarang menjadi wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengatakan Amerika Serikat telah memicu Russophobia "menjijikkan" dalam upaya untuk memaksa Rusia bertekuk lutut.

"Itu tidak akan berhasil - Rusia memiliki kekuatan untuk menempatkan semua musuh kita yang kurang ajar di tempat mereka," kata Medvedev dikutip Reuters Rabu, 17 Maret 2022.

Baca Juga: BACAAN Surat Yasin Ayat 1-83, Dibaca 3 Kali di Malam Nisfu Sya'ban 2022 Bahasa Arab, Latin dengan Artinya

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa dan Asia telah menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin, perusahaan, dan pengusaha Rusia, memutus Rusia dari sebagian besar ekonomi dunia.

Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa apa yang dia sebut operasi militer khusus di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia dan Rusia harus bertahan melawan "genosida" orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.

Ukraina mengatakan sedang berjuang untuk keberadaannya dan bahwa klaim genosida Putin adalah omong kosong. Barat mengatakan klaim mereka ingin merobek Rusia adalah fiksi.

Baca Juga: Federasi Kucing Internasional Melarang Semua Kucing dari Rusia Ikut Kompetisi Internasional

Rusia mengatakan bahwa meskipun ada sanksi, ia dapat berjalan dengan baik tanpa apa yang dianggapnya sebagai Barat yang licik dan dekaden yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Dikatakan upayanya untuk menjalin hubungan dengan Barat setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 sekarang berakhir dan bahwa ia akan mengembangkan hubungan dengan kekuatan lain seperti China.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x