Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres juga mengutuk serangan bom itu dan mengungkapkan simpati terdalamnya kepada keluarga para korban dan kepada pemerintah serta rakyat Afghanistan.
Baca Juga: Bom Parsel di Myanmar Tewaskan Anggota Parlemen dan Polisi
Keluarga para korban serangan bom menyalahkan pemerintah dan kekuatan Barat karena gagal mengakhiri kekerasan dan perang yang sedang berlangsung.
Keamanan diintensifkan di seluruh Kabul setelah serangan itu tetapi pihak berwenang mengatakan mereka tidak akan dapat memberikan keamanan ke semua sekolah, masjid, dan tempat umum lainnya.
Konflik berkecamuk di Afghanistan, dengan pasukan keamanan dalam pertempuran setiap hari dengan Taliban, yang telah berperang untuk menggulingkan pemerintah yang didukung asing sejak mereka digulingkan dari kekuasaan di Kabul pada 2001.***