KABAR TEGAL - Pada hari Senin 10 mei 2021, penyerangan brutal yang dilakukan aparat keamanan Israel kembali terjadi di pemukiman Palestina yang ada di Masjidil Aqsa.
Syekh Ikrima Sabri, yang merupakan imam sekaligus pengkhotbah di Masjidil Aqsa mengatakan, bahwa penyerangan ini dilakukan dengan sengaja atas perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memuaskan para pemukim Yahudi.
"Dia (Benjamin Netanyahu) ingin menghadirkan itu (penyerangan) sebagai hadiah untuk mereka," ujarnya dikutip KabarTegal.com dari Pikiran-rakyat.com pada 11 Mei 2021.
Baca Juga: Hari ke Lima Penyekatan Mudik, Total 24.477 Kendaraan Diputar Balik ke Jakarta
Dengan menembaki peluru karet dan menembakan gas air mata hingga meledakan granat kejut di kawasan Masjidil Aqsa, polisi Israel berhasil melukai sekitar 305 orang.
Setidaknya sebanyak 228 orang yang terluka harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ikrima Sabri mengungkapkan bahwa kejadian brutal yang dilakukan oleh aparat Israel tidak dapat ditoleransi lagi.
Baca Juga: Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Berikut Link Live Streamingnya
"Apa yang terjadi di kompleks Masjidil Aqsa adalah penyerangan mengerikan yang tidak bisa ditoleransi lagi," ujar Ikrima Sabri.
Sementara itu penyerangan ini dilakukan oleh aparat keamanan Israel dengan tujuan mensterilkan kawasan Masjidil Aqsa yang akan dilewati rombongan pawai nasional Hari Yerusalem yang merupakan hari memperingati aneksasi Israel terhadap Kota Yerusalemn pada tahun 1967.***