Unik! Indomie Dijadikan Umpan agar Anak-anak Mau Diimunisasi

9 Juni 2021, 07:19 WIB
Ilustrasi - Indomie di Nigeria menjadi mie instan yang banyak digermari masyarakat disana. /Instagram.com/@indomie/

KABAR TEGAL- Produk mi instan asal Indonesia, Indomie, tidak hanya digemari masyarakat Indonesia, melainkan juga oleh masyarakat Nigeria.

Hal itu disampaikan oleh General Manager Indofood, Adrianto Yuliar Salam, dalam wawancara yang diunggah di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored pada 7 Juni 2921.

Adrianto Yuliar Salam menuturkan, Nigeria adalah negara Afrika yang pasarnya paling besar untuk penjualan Indomie.

Baca Juga: Amerika Rilis Daftar Negera Penerima Donasi 80 Juta Dosis Vaksin, Indonesia Termasuk?

"(Pasar terbesar) Nomor satu di Nigeria, nomor dua di Mesir," ujarnya. Adrianto Yuliar Salam sendiri saat ini bertugas untuk memasarkan Indomie di Etiopia.

"Etiopia masih kecil (pasarnya). Masih sekitar 10 persen dari (pasar) Mesir. Jadi secara populasi, (masyarakat paling banyak) Afrika ini nomor satu Nigeria," katanya.

Saking besarnya permintaan terhadap Indomie, Indofood saat ini sudah memiliki 4 pabrik Indomie di Nigeria dengan rata-rata produksi 8 juta bungkus per hari.

Baca Juga: Tak Tahu Punya Warisan Rp12 Miliar, Wanita Ini Meninggal Akibat Kecanduan Narkoba

"Saking bagusnya permintaan di sana, untuk program posyandu (imunisasi) contohnya, anak kecil kalau gak mau datang ke posyandu, umpannya pakai Indomie," sebut Adrianto Yuliar Salam.

"Jadi ibunya bujuk anaknya, 'kamu datang, nanti dikasih Indomie,' langsung semangat ikut."

Adrianto Yuliar Salam bercerita, cita rasa Indomie di Nigeria tidak berbeda dengan cita rasa Indomie di Indonesia.

Baca Juga: Pembalap Moto3 Jason Dupasquier Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Maut, Begini Profilnya

Bahkan, resep bumbu Indomie yang dipakai di Indonesia ternyata banyak digemari rasanya oleh masyarakat Nigeria.

"Jadi Indomie rasa soto atau kari ayam, itu kita mengimplementasikan rasa yang dipakai di Jakarta. Karena itu sudah teruji di semua negara itu suka dengan rasa itu," tuturnya.

"Bumbu itu juga harus didatangkan dari Jakarta untuk standardisasi. Jadi tidak ada yang bisa membuat mirip-mirip, atau mengurangi atau melebihi dari standar mutunya," katanya mengimbuhkan.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: You Tube

Tags

Terkini

Terpopuler