KABAR TEGAL – Mahasiswa program profesi guru atau PPG Prajabatan 2022/2023 Angkatan 1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengadakan sosialisasi jajanan sehat bertema Raja Sekolah di SDN 1 Dukuhwaluh pada 6 Maret 2023.
Kegiatan tersebut terselenggara karena keprihatinan para mahasiswa PPG Prajabatan UMP Prodi Pendidikan Sejarah melihat maraknya kasus keracunan jajanan sekolah pada siswa sekolah dasar.
“Dari kasus yang kami temukan di media-media terkait kasus keracunan makanan mayoritas terjadi di SD dan semua menyasar pada jajanan yang dijual di sekolah, baik di kantin atau pedagang sekitar sekolah,” ujar Toni selaku koordinator acara ‘Raja Sekolah’.
Menilik kasus yang terjadi di SDN 2 Mejobo Kabupaten Kudus Jawa Tengah (13 Februari 2023) sebanyak 26 siswa keracunan makanan dengan gejala muntah-muntah dan pusing kepala, kemudian siswa di larikan ke puskesmas dan mendapat penanganan cepat. Menurut penuturan siswa mereka keracunan makanan yang di beli sebelum upacara yaitu jajan Cilor (aci yang di goreng bersama telor).
Tidak hanya itu, di SDN Polewali Mandar (9 Februari 2023) sebanyak 10 siswa dilarikan ke puskesmas karena mengalami keracunan jajan saat jam istirahat. Diketahui, hal itu terjadi setelah siswa makan jajanan gula-gula dengan gejala muntah-muntah, pusing, sakit perut, dan mual.
“Mlihat kondisi demikian kami merasa penting untuk melakukan sosialisasi terkait jajan sehat, selain itu juga kesadaran untuk menyediakan jajan sehat di sekolah menjadi penting di ketahui oleh semua pihak untuk menjaga supaya kasus keracunan makanan tidak terjadi lagi,” tambah Toni.
Acara yang diselenggarakan di SDN 1 Dukuhwaluh melibatkan pedagang, siswa, guru serta pihak dari Puskesmas Kembaran yang turut memberikan materi tentang jajanan sehat.
Kepala SDN 1 Dukuhwaluh, Umi Indriyati, S.Pd. menyambut baik sosialisasi yang diadakan oleh mahasiswa PPG Prajabatan dari UMP.
“Bagi sekolah dampak baik dari kegiatan ini yaitu mengedukasi pihak-pihak yang berkaitan seperti kantin sekolah dan para pedagang disekitar sekolah. Selain itu juga orang tua bisa lebih berhati-hati dalam mengontrol makanan yang dikonsumsi oleh siswa. Sekolah yang bekerjasama dengan puskesmas diharapkan memberikan pelayanan yang optimal untuk menunjang perkembangan siswa, terutama dalam mengkonsumsi makanan yang baik agar tumbuh kembang siswa menjadi lebih baik. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin baik dari pihak puskesmas maupun dari pihak UMP sendiri untuk turut membantu dan memantau siswa kami dengan pengetahuan-pengetahuan baru serta membawa dampak baik untuk sekolah dan siswa,” kata Umi Indriyanti.
Senada dengan Umi, Toni juga berharap sosialisasi ini tidak hanya sekali, namun dapat dilakukan secara berkala.
Baca Juga: Perbedaan Metode, Model, dan Strategi Belajar: Membangun Landasan Pembelajaran yang Efektif
“Kegiatan ini tidak bisa dilaksanakan hanya satu kali. Akan tetapi harus di monitoring secara berkala dan pihak yang akan melanjutkan dalam hal ini adalah tenaga kesehatan yang sudah tersusun dalam agenda Puskesmas Kembaran,” pungkas Toni.***