Dalam hal ini, pemerintah bekerjasama dengan Polri, TNI, Manggala Agni, pemadan kebakaran, dan unsur masyarakat dalam mengutamakan upaya dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
“Saat kejadian Karhutla, semua datang dengan cepat sehingga bisa ditangani dengan baik,” katanya.
Baca Juga: Pramuka SWK Koramil Jatibarang Diajarkan Pemadaman Api Ringan
Selain itu Ricky Ferdyanto, Manajer Pusat Pengendali Operasi BPDB Provinsi Kalimantan Selatan, mengungkapkan bahwa kebakaran hutan dan lahan mulai sering terjadi di wilayah Kalimantan Selatan.
Saat ini, kebakaran hutan dapat ditanggulangi dengan cepat, karena belum meluas ke wilayah lain.
Menurut prekiraan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peristiwa kebakaran hutan dan lawan meningkat di musim kemarau, ditahun ini berlangsung sekitar bulan Juni Hingga Oktober di wilayah Kalimantas Selatan.
Bambang mengungkapkan bahwa indicator kebakaran hutan dan lahan adalah adanya titik api, dan hal ini mulai muncul di musim kemarau.
Baca Juga: Tiga Pejabat Humas Polda Jateng Resmi Berganti, Simak Daftar Lengkapnya
Ia juga mengatakan bahwa BPDB Provinsi Kalimantas Selatan secara serius berkoordinasi dengan BPDB tingkat kabupaten/kota, kepolisian, TNI, Manggala Agni dan pemangku kepentingan untuk tetap siaga menghadapi kebakaran hutan dan lahan.
Titik api yang muncul saat ini dan seterusnya akan dipantau oleh BPDB Kalimantan Selatan. Selain itu juga memantau data citra satelit dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BPDB menurunkan petugas patrol guna mengawasi kondisi hutan dan lahan.***