Bjorka Disinyalir Orang Indonesia, Namun Kenapa Belum Ditangkap, Begini Menurut Gildas Deogrant Lumy

- 14 September 2022, 17:24 WIB
Ketua Koordinatotr Forum Keamanan Siber dan Informasi, Gildas Deogrant Lumy membicarakan bisnis ekosistem dan keamanan siber
Ketua Koordinatotr Forum Keamanan Siber dan Informasi, Gildas Deogrant Lumy membicarakan bisnis ekosistem dan keamanan siber /Deddy Corbuzier PodCast/Tangkap layar Deddy Corbuzier

Lebih lanjut, Gildas menjelaskan terkait ekosistem bisnis di dark web.

"kalau kita lihat bisnis ekosistem di dark web secar umum bukan peretasnya yang langsung menjual," katanya.

Namun apa itu 'Dark Web', sebuah istilah yang sering terdengar namun sama sekali tak tergambarkan dalam benak masyarakat umumnya.

"Jika kita lihat Internet sebagai gunung es, maka dark web adalah ujung paling bawahnya gunung es," tutur Gildas.

Baca Juga: Indonesia Kirim 15 Personil dalam Konferensi Polwan Internasional di Kanada

Gildas melanjutkan bahwa 90 persen pengguna dark web adalah penjahat, penegak hukum, atau orang yang memang melakukan investigasi dan mengetahui tentang siber security.

"99 persen isinya penjahat, atau penegak hukum, atau kami-kami yang memang melakukan investigasi atau research siber security," terangnya.

Namun menanggapi pertanyaan Deddy Corbuzier terkait sulitnya menangkap Bjorka jika misal ia adalah orang Indonesia, Dildas menjelaskan bahwa fokusnya belum untuk menangkap Bjorka, namun masih dalam penyelidikan terkait sumber data yang didapat Bjorka.

Baca Juga: BSU Rp600 Ribu Cair September 2022, el Status Penerima di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id

"Sebetulnya bukan susah sekali ya, karena memang fokusnya sekarang adalah mencari tahu itu data dari mana sumbernya, mengelola isu yang ada berkoordinasi. Jadi ini belum sampai tahap yang menginvestigasi pelakunya," kata Gildas.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah