"Di Bandung akhirnya saya masuk ke fakultas hukum gelombang 2 dan dibulylah masa depan ga ada, saya 2 kali masuk rumah sakit stress karena aku sejak kecil selalu juara,"terang Hotman Paris.
Ia mengatakan bahwa di fakultas hukum bertemu teman SD yang juara ke seratus dan dibully," kata Hotman Paris.
Meskipun dibully, ia membalaskan dendam dengan prestasi yang telah diraihnya kala itu.
Baca Juga: LOKER BUMN 45, Cara Daftar Kerja di BUMN, Ratusan Lowongan Pekerjaan BUMN Bisa Diakses di Sini
"Di fakultas hukum ketemu temen-temen SD yang dulu juara-juara ke seratus yang bodo bodo gitu kan? 2 kali saya di fakultas hukum karena dibully dan masuk rumah sakit karena stres tapi saya dulu lulus paling cepet 3,5 tahun karena prestasi saya yang begitu bagus," ucap Hotman Paris
Hotman Paris menceritakan bahwa sosoknya dikirim ke Bank Indonesia karena utusan dari penulis KUH perdata yakni Profesor Subeki.
"Penulis KUH perdata kita, Profesor Subeki mengirim saya ke Mahkamah Agung eh mengirim saya ke Bank Indonesia," terang Hotman Paris.
Ia menarangkan bahwa ditempat itu lah ketidakcocoak profesi dengan dirinya yang menimbulkan trauma karena dibully dan harus mengikuti kelas pendidikan selama di Bank Indonesia uang membuatnya nampak stres hingga dibully habis-habisan.
"Disitulah trauma terjadi karena ga cocok itu profesi sama saya. Memang calon pimpinan, tapi saya ga bisa kaya disana gitu loh. Akhirnya saya stres. Ngikutin pendidikan accounting, hukum dagang yang gua ga ngerti karena dikelas itu dibully seolah-olah gua idiot ," kata Hotman Paris.