Network
KABAR TEGAL - Aksi Klitih yang menewaskan salah satu pelajar di Yogyakarta viral di media sosial.
Atas aksi Klitih oleh orang tidak dikenal membuat masyarakat geram hingga menjadi perbincangan hangat di Twitter, sempat trending pada Senin, 4 April 2022.
Korban Klitih meninggal dunia karena sabetan gir di kepala yang sangat parah atas perbuatan pelaku Klitih.
Apa itu Klitih? Bagaimana Kronologi Klitih di Yogyakarta yang menewaskan 1 Pelajar?
Klitih merupakan kasus kekerasan di jalanan yang menyerang siapapun tanpa sebab dan motif sembarangan. Klitih dilakukan orang asing tanpa kenal satu sama lain. Dilakukan secara random.
Kronologi kasus Klitih di Yogyakarta terjadi pada Minggu, 3 April 2022 dini hari di sekitar Jalan Gedongkuning, Yogyakarta.
Diketahui aksi itu terjadi dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Korban bersama dua orang temannya hendak membeli makan sahur dia angkringan.
Baca Juga: Harta dan Aset Predator Seks Herry Wiriawan Akan Dibagikan ke Korban untuk Biaya Pemulihan
Kabid Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Kombes Yulianto, mengungkapkan kronologi kejadian yang bersumber dari rombongan korban.
“Setelah selesai mereka berputar ‘mencari angin’. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan teman-temannya yang sedang nongkrong dan bergabung sejumlah 8 orang,” kata Yulianto dalam keterangan tertulisnya, Senin, 4 April 2022.
Korban dan teman-tamannya adalah pelajar di Yogyakarta berusia sekitar 15 tahun. Korban bersama teman-temannya tiba-tiba bertemu rombongan Pelaku Klitih yang berjumlah 5 orang.
“Saat bertemu rombongan itulah kelompok korban diserang, yang lain berhasil menyelamatkan diri, sedangkan korban dipukul,” kata Yulianto.
Rombongan tak dikenal tersebut disebutkan mengendarai motor dengan zig-zag dan memenuhi jalan.
Korban diketahui sempat mendapat pertolongan oleh anggota pratoli dari Dit Sabhara Polda DIY. Slanjutnya dilarikan ke RSPAU dr Hardjolukito. Namun tidak tertolong lantaran luka sangat serius.
Yulianto juga mengimbau agar melaporkan jika melihat tindak kekerasan di jalan dengen menghubungi 110.
"Bulan puasa banyakin ibadah di masjid, mushola, rumah. Kalau ada kejadian kriminal, masyarakat yang melihat bisa bantu dengan telepon ke 110, atau nomor telepon polsek terdekat,” imbau Yulianto. ***
