Tahanan Polres Jaksel Dianggap Tewas Tak Wajar, Keluarga Lapor Komnas HAM

- 19 Januari 2022, 13:58 WIB
Ilustrasi pembunuhan. Seorang pria Jepang membunuh orang tuanya lantaran kesal kerap diganggu saat menonton Anime.
Ilustrasi pembunuhan. Seorang pria Jepang membunuh orang tuanya lantaran kesal kerap diganggu saat menonton Anime. /Pixabay

KABAR TEGAL - Tahanan kasus narkotika Polres Jakarta Selatan tewas di dalam sel. Keluarga menaruh curiga terhadap kematian tahanan (FNS). Mereka berharap penyebab kematiannya diselidiki.

Keluarga FNS telah mendatangi Komnas HAM. Penasihat hukum keluarga FNS, Antonius Badar Karwayu yang didampingi oleh rekannya Mohamad Irwan menyampaikan aduan kepada Komnas HAM pada Selasa, 18 Januari 2022.

Mohamad Irwan sempat mendengar keterangan dari dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati berkaitan dengan hasil autopsi sementara korban.

“Kami meminta Komnas HAM untuk melakukan investigasi adanya dugaan pelanggaran HAM pada kematian Freddy Nicolaus Slagian,” kata Irwan dalam konferensi pers pada Rabu, 19 Januari 2022.

Baca Juga: UPDATE! Kasus Omicron di Indonesia Bertambah Jadi 1.400, Menkes: Ayo Cegah Penularan Pada Orang Tua

Pada konferensi pers tersebut turut dihadirkan barang bukti pendukung seperti adanya bukti foto, serta bukti rekaman pembicaraan yang mendukung laporan.

Dalam hal ini turut dilampirkan keterangan saksi yang melihat kejanggalan kematian Freddy Nicolaus Slagian.

Antonius menjelaskan keterlibatan Komnas HAM agar kematian FNS terang benderang. Ia berharap agar Komnas HAM turut memantau finalisasi autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.

“Bagaimana korban alami luka-luka yang terlihat tidak wajar saat meninggal dunia," terangnya.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Bumijawa, Jembatan Putus Hingga Jalanan Ambles

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah