KABAR TEGAL - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodata menjadi perbincangan masyarakat lantaran keputusannya untuk mengundur diri dari jabatannya, dimana tersisa tinggal 3 bulan lagi.
Alasan Gubernur NTT itu menjadi tanda tanya, namun pernyataan tersebut memang benar adanya.
Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh wakil ketua umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali bahwa Gubernur VBL benar akan mengundurkan diri.
Bukan tanpa sebab, Gubernur VBL mengundurkan diri karena menurut Ahmad, ia telah mempersiapkan diri untuk menjadi caleg DPR RI dan esuai dengan aturan menjelaskan wajib mengundurkan diri dari jabatan.
Gubernur VBL juga mengungkapkan bahwa ia tidak ingin bertarung pada Pilgub 2024 sejak lama tepatnya pada Desember 2022, ia sampaikan dengan perihal tersebut dihadapan seluruh bupati NTT.
Beberapa kesempatan yang sama Gubernur NTT mengungkapkan bahwa ia ingin memperjuangkan nasib masyarakat NTT dari Jakarta.
Oleh karena itu, ia mengurungkan niatnya untuk bertarung kembali menjadi Gubernur.
Sebagai informasi, sisa jabatan Gubernur VBL bersama dengan wakilnya yaitu Josef Nae Soi tersisa 3 bulan. Masa jabatan keduanya akan berakhir pada 5 September 2023 mendatang.
Selama VBL menjabat, masyarakat lebih mengenal program unggulan yang salah satunya menuai kontroversi dari warganya.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Siap Tindak Tegas Kios dan Distributor yang Jual Pupuk Diatas HET
Salah satu program yang menimbulkan polemik publik yaitu program masuk sekolah jam 5 pagi bagi SMA/SMK di provinsi tersebut.
Viktor Bungtilu Laiskodata dan Josef Nae Soi memenangkan persaingan dalam Pilgub 2018 dengan perolehan suara 838.213 suara.
Paslon dengabn akronim Victory-Joss yang berhasil mengalahkan paslon lainnya yaitu Benny k Harman- Benny Litelnoni, Marianus Sae- Emi Nomleni, serta Esthon Foenay- Christian Rotok.
Tentunya hal ini disayangkan mengingat jabatan Viktor Bungtilu Laiskodata menjadi gubernur NTT tinggal 3 bulan lagi.***