Covid-19 Meledak, DPR Usulkan Langkah Darurat: Segera Luluskan Mahasiswa Kedokteran!

27 Juni 2021, 08:16 WIB
Ilustrasi mahasiswa jurusan kedokteran /Tangkapan layar Instagram/@naveen_k_razak

KABAR TEGAL- Kasus Covid-19 kini terus melanda Indonesia, bahkan sampai hari ini ratusan tenaga kesehatan mulai dari perawat, bidan hingga dokter meninggal dunia karena Covid-19.

Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan sebanyak 401 dokter telah meninggal akibat terinfeksi Covid-19.

IDI menyebut jumlah ini meningkat empat kali lipat dibanding pada Mei 2021 lalu, yakni tercatat ada enam dokter yang meninggal.

Baca Juga: Ngeri! Varian Delta Disebut Dapat Menular Meski Hanya dengan Berpapasan

Untuk itu, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengusulkan ada langkah darurat untuk memastikan ketersediaan tenaga kesehatan (nakes) untuk menghadapi gelombang kedua Covid-19 di Indonesia.

Sebab, menurutnya, langkah percepatan kelulusan bagi mahasiswa di bidang kesehatan seperti mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa keperawatan di Indonesia perlu dilakukan.

“Mereka yang sudah tingkat akhir dan tinggal menyelesaikan kewajiban akademis yang sifatnya administratif segera saja diluluskan. Mereka bisa segera ditugaskan untuk memperkuat ketersediaan tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia,” kata Huda dalam keterangan persnya, Jumat 25 Juni 2021.

Baca Juga: Simak 6 Penyebab Perut Buncit yang Wajib Diketahui

Selain itu, menurut Huda, gelombang kedua Covid-19 tidak bisa dianggap enteng, pasalnya gelombang kedua Covid-19 telah menyerang merata di sejumlah wilayah Indonesia.

Bahkan beberapa hari terakhir ini, Indonesia terus mencapai rekor baru kasus Covid-19 harian yang mencapai 20 ribu kasus per hari pada Kamis, 24 Juni 2021.

“Bahkan gelombang kedua Covid-19 di Indonesia jika tidak ada kebijakan fundamental bisa mengancam sistem layanan kesehatan mengingat tingkat bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan hampir penuh. Selain itu tenaga kesehatan banyak yang mulai tumbang,” ujar Huda.

Baca Juga: BPUM Sebesar Rp91,8 Miliar Salah Sasaran, Ditujukan Kepada Orang yang Sudah meninggal

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 karena saat ini Indonesia sedang berkejaran dengan waktu untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) demi menekan kasus Covid-19.

Menurutnya, sebelum tercipta kekebalan kelompok maka Indonesia akan terus rawan menghadapi gelombang pandemi susulan.

“Jika melihat data, vaksinasi di Indonesia relatif lamban dibandingkan negara lain. Padahal stok vaksin kita relatif aman,” katanya.

Baca Juga: Bupati Brebes Bersama Forkopimda Tinjau Vaksinasi Massal HUT Bhayangkara Ke-75

Dalam hal ini, Huda sepakat dengan usulan Ketua Tim Pengendali Bencana Covid-19 DPR RI sekaligus Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yang mendorong pembukaan poliklinik desa sebagai sentra vaksinasi.

Menurutnya, apabila kekurangan tenaga vaksinator maka mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa keperawatan bisa didorong sebagai relawan.

Legislator dapil Jawa Barat VII tersebut meyakini dengan kerja bersama tersebut, maka program vaksinasi akan bisa diselesaikan dalam waktu cepat.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler