UMKM Tulang Punggung Pereknomian Indonesia

- 9 November 2020, 15:26 WIB
Teguh Yudo Wicaksono, Head of Mandiri Institute, mengatakan bahwa. “Pada saat PSBB 50% UMKM kita masih berjalan dengan normal.
Teguh Yudo Wicaksono, Head of Mandiri Institute, mengatakan bahwa. “Pada saat PSBB 50% UMKM kita masih berjalan dengan normal. /

 

KABAR TEGAL - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Selain karena merupakan sumber dari dinamika ekonomi nasional, UMKM juga menyerap angkatan kerja nasional. Pada masa pandemi Covid-19, UMKM Indonesia telah mampu bertahan dan dengan cepat beradaptasi pada kondisi sulit.  Hal ini disampaikan dalam survei Mandiri Institute terhadap 319 UMKM, di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

Pada acara Dialog Inspiratif bertema Usaha Mikro Mampu Bertahan di Masa Pandemi, Teguh Yudo Wicaksono, Head of Mandiri Institute, mengatakan bahwa. “Pada saat PSBB 50% UMKM kita masih berjalan dengan normal. Setelah beberapa bulan relaksasi, yang tadinya 50% berjalan normal mulai merasakan dampaknya, kini hanya 63% yang beroperasi secara terbatas. Sementara yang tadinya beroperasi secara terbatas yang kembali ke normal sangat kecil sekali hanya 1%.”

Baca Juga: Kapolres Tegal Cek Secara Langsung Kelengkapan Sarana Prasarana SAR

Melihat data di atas, salah satu motor penggerak kebangkitan UMKM Indonesia dalam kondisi ekonomi pandemi Covid-19 ini adalah, program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Secara kumulatif, empat klaster program yang menjadi fokus Satgas PEN yaitu sektor perlindungan sosial, UMKM, Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/D), serta pembiayaan korporasi yang mencapai realisasi Rp277,68 Triliun pada minggu pertama kuartal IV 2020 lalu.

Penyerapan signifikan terjadi di sektor UMKM yaitu Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro. telah terserap penuh untuk tahap awal bagi 9,1 juta pelaku usaha mikro. Program ini memberikan hibah Rp2,4 juta kepada pelaku usaha mikro dan kecil.

“Kita tahu pemerintah sudah mengucurkan bantuan Banpres Produktif, itu merupakan langkah yang tepat dan disaat bersamaan memperbaiki sisi permintaan dan juga mempertahankan daya beli, karena itu juga yang menentukan prospek usaha,” terang Teguh Wicaksono.

Baca Juga: TNI-Polri, BPBD dan Masyarakat Gotong Royong Bersihkan Puing - Puing Rumah Zakiah 

Lebih jauh lagi Teguh Wicaksono menerangkan bahwa program PEN yang dijalankan pemerintah sudah tepat sasaran. Hasil survei Mandiri Institute menunjukkan bahwa mayoritas penerima restrukturasi kredit memang merupakan usaha yang omzetnya turun 50%. Lalu usaha yang mendapat subsidi bunga adalah usaha dengan omzet yang stabil atau justru berkembang di masa pandemi.

“Jadi dari sisi diversifikasi program antara restrukturasi kredit dan subsidi bunga. Sudah tepat restrukturasi kredit mengarah ke UMKM yang terdampak dan memang butuh modal kerja, di sisi lain yang butuh ekspansi lewat program subsidi bunga,” terang Teguh Wicaksono.

Halaman:

Editor: Dasuki Raswadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x