"Selain itu, kami juga melakukan penambahan sekolah yakni di tiga SMK Negeri Jateng baik di Semarang, Pati dan Purbalingga, serta SMA Pradita Dirgantara dan Taruna Nusantara. Kenapa kami pilih sekolah yang berasrama, karena lebih mudah dalam pengaturannya,” katanya.
Di sekolah-sekolah baru yang ditunjuk itu lanjut Padma, juga akan dibatasi jumlah siswanya. Misalnya di SMA Taruna Nusantara dengan jumlah siswa lebih dari 1.000 orang, maka hanya diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka pada 150 orang siswa.
“Sambil kami mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan dan juga kesiapan sarana prasarana penunjang lainnya,” pungkasnya.