Geliat Bisnis Kuliner Membludak Pasca Pandemi Covid 19 dan Gelombang PHK

- 4 Juli 2023, 18:19 WIB
Geliat UMKM serta usaha kuliner mengalami peningkatan yang signifikan pasca pandemi covid 19 yang secara tidak langsung menyebabkan PHK
Geliat UMKM serta usaha kuliner mengalami peningkatan yang signifikan pasca pandemi covid 19 yang secara tidak langsung menyebabkan PHK /Agus Salim /Gusdurian Semarang

 

KABAR TEGAL - Bisnis kuliner di Yogyakarta alami pembeludakan dan peningkatan yang signifikan usai pandemi Covid1-19. Banyak orang beralih membuka usaha kuliner di Yogyakarta karena terdampak pemutusan hubungan kerja ( PHK). 

Hal tersebut diungkapkan oleh Suratini (57 tahun) dan suaminya Agus Wibisono (58), pasangan suami-istri asli Yogyakarta yang mempunyai usaha warung makan sejak 25 tahun yang lalu. ditemui di jalan Kaliurang, Sleman, pada siang hari, kamis, 2 Juli 2023.

Suratini merupakan warga lokal yang berjualan aneka macam masakan rumah seperti sayur mayur, nasi ramesan, gudeg dan soto. Saat ditemui Suratini sedang melayani pelanggan di warung makannya yang terbilang cukup kecil,tapi ramai. Ia bercerita bahwa ia sudah tinggal sejak lahir di Sleman hingga berjualan di depan rumahnya sendiri selama 25 tahun. 

Baca Juga: Ramalan Shio Kelinci, Naga dan Ular Besok, 5 Juli 2023: Shio Kelinci, Tidak Baik Menyalahkan Pasangan

“Saya jualan sudah lama sekali, waktu belum kenal suami sampai sekarang, kurang lebih 25 tahun lah” ungkap Suraniti 

Ia juga menambahkan saat ini setelah masa pandemi selesai, bisnis kuliner disini mengalami persaingan ketat karena banyaknya warga yang membuka usaha di bidang kuliner. Ia mengatakan meningkatnya jumlah usaha kuliner disebabkan sewaktu Pandemi banyak orang yang bekerja diputus kerja, sehingga akhirnya membuka bisnis kuliner.

“Dulu peminatnya banyak, karena jarang ada yang jualan rumah makan seperti ini, kemudian waktu pandemi sampai normal kembali makin ramai, dari yang kena phk pada jualan” ungkap Suratini

Ia juga bercerita bahwa dulu ia mempunyai 5 orang karyawan dan menghabiskan 1,5 kuintal beras setiap hari. Namun sejak dan pasca pandemi, omset penjualan menurun drastic, akibat banyaknya pesaing di bidang kuliner ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces Besok, 5 Juli 2023: Capricorn Miliki Banyak Solusi

“Saya punya 5 orang karyawan dan biasanya setengah kuintal beras habis dalam sehari, omsetnya sudah pasti turun” tandas Suratini.

Ditemui pada tempat yang sama, Agus Wibisono selaku suami Suratini juga menjelaskan kondisi usaha sewaktu pandemi memang sulit dan alami keterbatasan.

“Waktu itu jamnya dibatasi, tidak boleh makan ditempat, harus dibawa pulang, kan makanan kalau sudah dibawa di rumah kadang rasanya kurang enak, karena sudah tidak hangat atau nafsu makannya turun” ungkap Agus, laki-laki yang dulunya bekerja sebagai PNS di pemerintah daerah.

Baca Juga: Mandi Kembang di Halaman Mapolres, 38 Personel Polres Tegal Naik Pangkat dan 5 Personel Wisuda Purna Bakti

Agus mengungkapkan bahwa kebanyakan konsumen berasal dari kalangan pekerja, mahasiswa  atau wisatawan. Ia juga menambahkan bahwa adanya franchise atau café-café modern tidak begitu mempengaruhi usaha warung makannya. 

Ada pengaruh dari franchise tapi ndak banyak, daya saingnnya sama rumah makan seperti ini. Karena ya sudah ada pelanggan dan target pasar sendiri, kalau franchise kan  kebanyakan dari anak muda yang suka.” Tandas Agus pensiunan PNS

Warung makan ini beroperasi dari jam 7 pagi sampai pukul 9 malam. Meski tidak seramai dulu, sepasang suami isteri ini yakin bahwa rejeki akan selalu ada karena sudah diatur oleh yang Kuasa.***

Editor: Dessi Purbasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah