Sastrawan Taufiq Ismail Beberkan Kisah 3 Kiai yang Jadi Korban Penipuan PKI

- 29 September 2021, 13:58 WIB
Sastrawan Taufiq Ismail / tangkap layar YouTube Fadli Zon Official
Sastrawan Taufiq Ismail / tangkap layar YouTube Fadli Zon Official /

KABAR TEGAL - Pembahasan tentang Gerakan 30 September dan Partai Komunis Indonesia (PKI) mengemuka menjelang Hari Kebangkitan Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2021 mendatang.

Salah satunya dibahas oleh sastrawan Taufiq Ismail, yang baru-baru ini mengungkap penipuan terbesar PKI sepanjang sejarah Indonesia.

Dalam tayangan di Youtube Fadli Zon Official pada 28 September 2021, Taufiq Ismail menceritakan kisah tiga ulama yang menjadi korban penipuan PKI pada era 1940 dan 1950-an.

Baca Juga: Satresnarkoba Polres Tegal Amankan Dua Tersangka Pengedar Narkoba

Tiga ulama itu antara lain Haji Misbach dari Solo, Datuk Batuah dari Koto Laweh, Sumatera Barat, dan Haji Adnan dari Tegal.

Menjadi saksi hidup sejarah, Taufiq Ismail membeberkan iming-iming yang dijanjikan oleh PKI demi menarik simpati ketiga ulama tersebut.

Rupanya partai berlambang palu dan arit tersebut mengklaim pihaknya pro terhadap derita rakyat kecil, khususnya kaum petani dan buruh.

Baca Juga: Buntut Penjualan Sepihak Tanah Kas Desa Pesarean, Warga Bakal Polisikan Oknum yang Terlibat

Kampanye inilah yang dianggap Haji Misbach, dan kawan-kawan sejalan dengan ajaran Islam.

“Penipuan yang mereka lakukan, yakni pada tahun 40 dan tahun 50. Ada 3 tokoh ulama, Haji Misbach dari Solo, Datuk Batuah dari Koto Laweh, Sumatera Barat, dan kemudian Haji Adnan dari Tegal. Ketiga kiai ini bersimpati kepada PKI,” ujar Taufiq Ismail. 

“Lho kok kiai-kiai bersimpati pada PKI? Karena mereka diberitahu oleh orang-orang PKI ‘Kita ini pro kepada rakyat kecil, pro kepada petani-petani, kemudian kita harus memberikan kehidupan yang layak. Nah, ada program Tani Tidak Bertanah dan Buruh yang Dimiskinkan. Itu yang kami perjuangkan' kata PKI kepada ulama-ulama ini. Oh itu cocok sama Islam yang namanya dua itu kaum Dhuafa. Kemudian ulama ini dalam PKI,” tambahnya kemudian.

Baca Juga: Link Twibbon Memperingati G30S PKI, Deretan Desain Terbaik untuk Kalian Post di Sosial Media

Ia pun mengingatkan akan bahayanya buta informasi dan literasi bagi kiai termasuk masyarakat.

Taufiq Ismail beranggapan penyebab Haji Misbach, Datuk Batuah, dan Haji Adnan sampai terjerumus karena akses mereka ke buku-buku dibatasi oleh PKI. 

“Jangan salahkan mereka karena pada waktu itu belum ada HP, belum ada komunikasi yang begitu cepat bisa terjadi, kemudian literatur-literatur buku juga sangat terbatas. Ketiga kiai itu dicoba supaya jangan dia membaca buku-buku yang ada itu, jadi tentu saja ketiga kiai ini bersimpati pada PKI.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2021 Beserta Cara Pasangnya

Oleh karenanya, Taufiq Ismail berharap kejadian ini tak terulang pada zaman sekarang mengingat sudah adanya kemajuan teknologi.

“Ini satu penipuan yang terjadi di mana di zaman kita hampir semua orang memegang handphone, bahkan ada keluarga yang memegang bukan satu tetapi 2, bukan 2 tetapi 3. Pada zaman seperti ini hal itu tidak akan terjadi,” tandasnya.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah