Buoy, Pendeteksi Tsunami Super Cepat Buatan Indonesia

- 26 Februari 2021, 15:36 WIB
PT PAL Indonesia melakukan pengembangan bernama sistem peringatan dini tsunami bernama Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS).
PT PAL Indonesia melakukan pengembangan bernama sistem peringatan dini tsunami bernama Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS). /Dok. PT PAL/

Namun sayang, jaringan buoy tsunami ini sempat tidak berfungsi sejak 2012 hingga 2018, karena rusak dan hilang.

Namun pada akhir Desember 2019, pemerintah kembali meluncurkan InaBuoy generasi terbaru. Alat itu dilengkapi sensor pendeteksi tekanan air bawah laut, yang dilaporkan melalui beberapa satelit ke BPPT dan BMKG dalam hitungan detik.

Baca Juga: Sah! Menkes Terbitkan Aturan Vaksinasi Mandiri, Ini Rinciannya

Pada 2019, empat InaBuoy dipasang di Pelabuhan Benoa (Bali), Pantai Selatan Jawa Timur, Pantai Selatan Jawa Tengah, dan Selat Sunda. Pada tahun depan, 20 InaBuoy akan disiapkan BPPT untuk dipasang di sekitar Ambon, Sulawesi, dan Papua serta daerah patahan megathrust yang rawan tsunami lain.

Ina-TEWS dapat mengolah informasi yang didapat dari sistem pemantauan darat dan laut dengan menggunakan perangkat decision support system (DSS) untuk menentukan apakah ada risiko tsunami setelah gempa. Setelah data tersebut diverifikasi, peringatan dini tsunami pun bisa dikeluarkan.

Dengan Ina-TEWS, BMKG mampu menerbitkan berita peringatan dini tsunami dalam kurun waktu lima menit setelah gempa bumi terjadi yang kemudian diikuti oleh beberapa kali berita pemutakhiran dan diakhiri berita ancaman tsunami telah berakhir. Berita peringatan dini berisi tingkat ancaman tsunami untuk wilayah dengan status “Awas”, “Siaga”, hingga “Waspada”.

PT PAL Indonesia yang sudah menjadi mitra BPPT RI sejak lama untuk menjadi leader hilirisasi industri InaTEWS. Hal ini pun akan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 93 tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang Pemukiman Warga di Sejumlah Daerah Kabupaten Brebes

Kemitraan strategis yang terjalin antara PT PAL Indonesia dan BPPT RI sebagai wujud kemandirian bangsa dan kehandalan dalam mengelola dan memanfaatkan sistem informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.

Perlu diketahui, Indonesia terletak di simpang pertemuan tiga lempeng aktif, yaitu Indo-Australia di selatan, Eurasia di utara, dan Pasifik di timur. Posisi ini menghasilkan lebih dari 70 sesar aktif dan belasan zona subduksi. Ini pula yang memunculkan jalur gempa dan rangkaian gunung aktif di seluruh Indonesia. Setidaknya ada empat sesar (patahan) yang aktif dan sangat berbahaya bagi Indonesia.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x