Sebagai bank hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, Bank Syariah Indonesia merupakan bank dengan total aset terbesar ke-7 di Indonesia yaitu sebesar Rp240 triliun.
Total pembiayaan Bank BSI sampai Desember 2020 mencapai Rp157 triliun dengan total DPK sebesar Rp210 triliun. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 jaringan kantor, sekitar 2.400 jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang Pemukiman Warga di Sejumlah Daerah Kabupaten Brebes
Bank Syariah Indonesia berkomitmen menjadi lembaga perbankan yang modern dan inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip syariah.
Selain itu, Bank BSI juga berkomitmen menjadi bank yang dipilih nasabah karena memiliki produk yang kompetitif dan layanan yang prima sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Bank BSI dijalankan sesuai dengan prinsip maqashid syariah yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta. Bank BSI tidak hanya fokus untuk menggarap commercial finance tetapi juga social finance.
Optimalisasi pembayaran zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) menggunakan metode digital merupakan salah satu strategi Bank BSI untuk memberikan kemudahan sekaligus manfaat dan kebaikan bagi masyarakat.
Komposisi pemegang saham Bank Syariah Indonesia saat ini adalah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 50,95%; PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 24,91%; PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,29%; DPLK BRI 1,83%; BNI Life Insurance 0,01%; dan Public 5,01%.***