Wiku mengatakan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama menjadi sangat strategis untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk menekan kasus COVID-19. Namun Posko Tangguh COVID-19 dibentuk dengan struktur yang sederhana disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah agar bisa meningkatkan penanganan COVID-19 sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah.
Pembentukan posko juga mempertimbangkan aspek kriteria lokasi, personel SDM, sistem administrasi laporan, anggaran, sarana dan prasarana yang mendukung.
"Sinergi koordinasi dari seluruh elemen posko ini menjadi kunci pelaksanaan sebagai upaya penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan," kata Wiku.***